Kamis 07 Dec 2023 22:46 WIB

Di RS Indonenesia Gaza Ada Ruangan Bernama Teungku Cik Ditiro, Ini Asal Mulanya 

RS Indonesia di Gaza dibangun atas donasi masyarakat Indonesia

Rep: Imas Damayanti / Red: Nashih Nashrullah
RS Indonesia di Gaza. RS Indonesia di Gaza dibangun atas donasi masyarakat Indonesia
Foto: VOA
RS Indonesia di Gaza. RS Indonesia di Gaza dibangun atas donasi masyarakat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rumah Sakit Indonesia di Gaza memang sudah tidak beroperasi lagi lantaran serangan brutal yang dilakukan tentara Zionis. Namun demikian, rumah sakit yang dibangun oleh donasi masyarakat Indonesia itu memiliki sederet kisah perjuangan kala mendirikannya. 

Rumah Sakit Indonesia di Gaza memiliki ruangan-ruangan yang diberi nama dengan nama-nama Indonesia. Salah satu yang paling menonjol adalah nama ruangan instalasi gawat darurat (IGD) yang diberi nama Teungku Cik Ditiro. Di balik penamaan itu, tersimpan kisah yang begitu mengharukan dari masyarakat Aceh terhadap Palestina. 

Baca Juga

Dalam buku Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diterbitkan oleh Medical Emmergency Rescue Committee (MER-C) dijabarkan mengenai sikap dan kecintaan masyarakat Aceh untuk Palestina.

Masyarakat dan Pemerintah Daerah Istimewa Nangroe Aceh Darussalam bahu-membahu bergandengan tangan mengumpulkan bantuan dan sumbangan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Tak kurang, hampir tujuh miliar rupiah yang dikumpulkan oleh masyarakat Aceh untuk membantu pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Daerah Istimewa Aceh menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang secara resmi pemerintahnya menginisiasi pengumpulan dana. Mulai dari para pegawai di lingkungan daerah yang berpangkat terendah, hingg dengan pejabat tertinggi.

Tak hanya ruangan IGD saja yang diberikan nama tokoh dari Aceh. Namun juga sebuah ruangan yang diberi nama Cut Nyak Dien yang menjadi ruang laboratorium yang mensupport segala keperluan medical check up Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Dua ruangan ini ibarat jantung dan otak yang berada di dalam Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Jiwa besar masyarakat Aceh dalam kemanusiaan bagaikan “DNA” yang terus-menerus tak putus. Teringat dulu bagaimana masyarakat Aceh bahu-membahu menyumbangkan dua pesawat terbang untuk Indonesia.  

Israel melanjutkan serangan militernya pada hari Jumat di wilayah Palestina setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan kelompok Hamas. Israel meningkatkan pengeboman di Gaza tengah dan selatan, dengan puluhan orang dilaporkan tewas dalam serangan Israel ke rumah-rumah di Deir el-Balah.

Pelapor khusus PBB mengatakan "pembantaian warga sipil harus dihentikan" karena rumah sakit di Gaza kesulitan mengatasi lonjakan jumlah warga Palestina yang membutuhkan perawatan darurat.

Baca juga: Dua Surat Alquran Dibuka dengan Kata Tabarak, Ini Rahasianya yang Agung 

Sedikitnya 16.248 warga Palestina telah gugur dan lebih dari 43.616 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat Israel yang tak henti-hentinya di daerah kantong tersebut sejak 7 Oktober setelah serangan lintas batas oleh Hamas.

Jumlah korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi. Pejabat senior Hamas mengatakan, dengan kondisi saat ini, "tidak ada negosiasi" dengan Israel kecuali jika mereka menghentikan serangan Gaza. Sementara itu, para pemimpin Israel berkeras untuk melanjutkan perang di Gaza.  

photo
Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata pada Jumat (1/12/2023) pagi. - (Tim Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement