REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pada saat yang hampir bersamaan ketika para perunding Israel menarik diri dari perundingan gencatan senjata yang menemui jalan buntu di Qatar pada Sabtu (2/12/2023) jet-jet Israel membuat pembangunan perumahan yang didanai Qatar di Jalur Gaza menjadi sia-sia.
Dilansir di New Arab, Ahad (3/12/2023), Nama Kota Hamad diambil dari nama mantan emir negara minyak Teluk, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani yang meletakkan batu pertama pembangunan dalam kunjungannya 11 tahun lalu.
Diresmikan pada 2016, proyek ini masih merupakan salah satu proyek terbaru di Jalur Gaza. Kompleks perumahan di kota Khan Younis ini memiliki masjid, toko, dan taman yang mengesankan. Flat pertama lebih dari 1.000 unit diberikan kepada warga Palestina yang rumahnya hancur dalam perang antara Israel dan Hamas dua tahun sebelumnya.
Pada Sabtu (2/12/2023), hal ini terjadi lagi, sehari setelah jeda dalam perang antara Israel dan Hamas yang ditengahi Qatar berakhir. Pertama, telepon mereka berbunyi sekitar tengah hari dengan SMS perintah evakuasi segera yang dikirim oleh tentara Israel. Israel mengatakan sistem pemberitahuan tersebut bertujuan meminimalkan korban sipil.
Sekitar satu jam kemudian, lima serangan udara Israel menghujani lingkungan tersebut hanya dalam waktu dua menit. Bom-bom menghantam blok-blok apartemen itu satu demi satu, menjadikan sebagian besar bangunan itu menjadi puing-puing dan mengirimkan asap hitam besar ke langit, sementara orang-orang melarikan diri dan berteriak 'tolong!' dan 'ambulans!' terdengar.
“Setidaknya kita berhasil melewatinya,” kata Nader Abu Warda (26 tahun).
Dia bersyukur masih hidup. Militer Israel telah membagi Jalur Gaza menjadi 2.300 blok dan kini mengirimkan pesan SMS kepada penduduk yang meminta mereka untuk pergi sebelum melancarkan serangan yang mereka katakan akan menghilangkan Hamas.
Kampanye militer brutal Israel...