Kamis 16 Nov 2023 20:20 WIB

Warga Thailand Dilaporkan Tempur Bersama Israel, Ulama Thailand: Menusuk dari Belakang

Hal ini dinilai sebagai tindakan pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Rep: Imas Damayanti/Fuji E. Permana/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pekerja Thailand yang tertembak di lututnya dibawa ke rumah sakit setelah dievakuasi dari Israel dan tiba di Bandara Suvarnabhumi di Samut Prakan, Thailand, 12 Oktober 2023.
Foto:

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Kanchana Patarachoke mengatakan sebanyak 25 pekerja Thailand yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza bergantung pada pembicaraan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas untuk gencatan senjata.

Sebagaimana diberitakan Bangkok Post, Jumat (17/11/2023), Kanchana mengatakan Israel dan Hamas masih berselisih mengenai persyaratan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Hamas bersikeras ingin melakukan gencatan senjata terlebih dahulu. Israel menuntut pembebasan sandera tanpa syarat dan menyetujui penghentian sementara pertempuran.

Pada Kamis (16/11/2023), tim perunding Thailand yang kembali dari Iran mengatakan Hamas akan membebaskan orang-orang Thailand yang disandera jika Israel menerima seruannya untuk melakukan gencatan senjata selama 72 jam.

Kanchana mengatakan jumlah pekerja Thailand yang terbunuh sejak perang berkecamuk pada 7 Oktober 2023 adalah 39 orang. Seluruh jenazah mereka telah dikembalikan ke Thailand.

Ada sekitar 20 ribu pekerja Thailand memutuskan untuk tinggal di Israel. Sebagian besar bekerja di pertanian di gurun Arava, yang dianggap aman dari tembakan roket.

photo
Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement