Tiga, akhlak yang luar biasa hebat
jika memperhatikan secara dekat dan seksama situasi dan reaksi masyarakat Palestina, khususnya Gaza, kita hanya akan menemukan kesabaran dan keistiqamahan (keteguhan batin) yang luar biasa.
Upaya penjajah untuk membangun kebencian warga Palestina (Gaza) kepada para pejuang itu mengalami kegagalan total. Belum pernah kita temukan ada warga yang berteriak “menyalahkan” (blaming) para pejuang itu jika karena serangan karena serangan mereka tanggal 7 Oktober lalu yang menjadi penyebab penderitaan mereka.
Keempat, menguatkan empati dunia
peristiwa demi peristiwa (pembantaian) yang terjadi kepada bangsa Palestina ternyata semakin mengokohkan simpati dan rasa solidaritas “keumatan dan kemanusiaan”global. Hal itu semakin nyata bahkan di saat sebagian pemerintahan mereka bertekuk seolah tak berdaya menghadapi tekanan dari kekuatan luar. Rakyat negara-negara Islam bangkit melawan.
Sementara sebagain pemerintahan mereka tersungkur bertekuk lutut membangun relasi dan berangkulan dengan penjajah.
Kelima, koreksi terhadap dukungan buta
konstelasi politik Amerika dan negara-negara barat pendukung penjajah memaksa pemerintahan mereka mengoreksi diri sendiri akibat dukungan buta itu. Yang pasti saat ini Biden-Kamala misalnya sedang deg-degan.
Komunitas Muslim mengeluarkan ancaman tidak mendukung pada pilpres mendatang. Jika Komunitas Muslim golput saja pada pilpres tahun depan, hampir dipastikan Biden-Kamala kalah.
Lihat halaman berikutnya >>>