Selasa 07 Nov 2023 16:56 WIB

PBNU Usul Masalah Kemanusiaan Jadi Agenda Strategis Tokoh Agama

Secara prinsip, manusia mengemban tanggung jawab atas bumi.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Foto:

Pada sisi lain, kata Gus Yahya, semakin umat manusia terpecah-belah dan saling bertentangan, berkonflik satu sama lain, maka semakin semena-mena mereka dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang telah dikuasainya.

Dinamika konflik, pertentangan, dan pertarungan inilah yang meniscayakan terciptanya kerusakan-kerusakan di muka bumi ini. "Kelalaian tersebut mengonsekuensikan tindakan-tindakan manusia untuk berebut penguasaan atas sumber daya-sumber daya alam, antara satu sama lain," katanya.

Ia mengatakan upaya pemeliharaan atas kesentosaan bumi dan alam ini mensyaratkan dua hal penting. Pertama, harmoni dalam hubungan dan pergulatan antarumat manusia. Kedua, distribusi sumber daya alam dengan mengedepankan rahmah (kasih sayang) dan keadilan.

"Ini mutlak diperlukan untuk menghilangkan saling curiga dan permusuhan, untuk kemudian menjadi pijakan dalam membangun harmoni kehidupan antarumat manusia," katanya.

 

Global Faith Summit on Climate Action atau Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim tersebut diadakan atas kerja sama Majelis Hukama Muslimin UAE dengan PBB sebagai bagian dari rangkaian acara COP28 UAE United National Climate Change Conference.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement