REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Popularitas gerakan Islam di Palestina sudah meningkat sejak 1948, saat terjadi perang melawan Israel. Sebab keberhasilan dan ketulusan para aktivis Islam terlihat di kala itu melebihi prajurit Arab yang lain.
Kemudian terbukti lagi saat meletusnya perang 1967 dan 1971. Ketangguhan aktivis gerakan Islam menghajar Yahudi itu diakui baik oleh kawan (umat Islam Palestina), maupun lawan (Yahudi dan antek-anteknya).
Bahkan jauh sebelum itu (1930-an), gerakan Islam sudah mendapat respons dari masyarakat Islam Palestina, sehingga Muhammad Amin Al-Husaini, Kepala Komite Tinggi Arab, mengirim sepucuk surat pada Ikhwanul Muslimin 1936, yang isinya ucapan terima kasih atas upaya dan aktivitas yang dilakukan para aktivis gerakan islam untuk membebaskan negeri suci Islam Palestina.
Surat lengkapnya dapat dilihat dalam buku Mudzakkirat ad-da’wah wa ad-daiyah yang ditulis Hasan al-Banna sebagai berikut:
Dari yang terhormat Mufti Akbar Sayyid al-Amin al-Husaini untuk Ikhwanul Muslimin yang mulia, Kairo
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh, wa ba’du
Sejumlah rekan dari Kairo telah mengabarkan kepada kami tentang upaya dan kerja-kerja luar biasa yang kalian persembahkan di jalan negara Islam Arab suci ini Palestina, yang tengah berjuang dengan jihadnya demi kebebasan dan kemerdekaannya, sebab warisan Islam dan Arabnya nan kekal di dalamnya.
Sebagaimana kami baca dari media-media mesir ihwal upaya dan kerja-kerja diberkahi yang kalian tunaikan dengan gairah dan rajin, wajib bagi kami berterimakasih kepada kalian, dan mengapresiasi perasaan kalian yang menggelora dan gairah Islam kalian, dengan segenap apresiasi.
Kami informasikan, pandapat umum Arab tentang Palestina, telah menerima keputusan bijak dan kerja kalian yang terpuji dengan rasa terimakasih dan pujian melimpah.
Kami meminta Allah Subhanahu wa Ta’la semoga membalas kerja-kerja kalian yang diberkai dengan keberuntungan dan kesuksesan dan mengganjar kalian balasan yang lebih melimpah atas kemuliaan dan kehormatan kalian.
Baca juga: Semangka yang Jadi Simbol Perlawanan Rakyat Palestina Disebutkan dalam Alquran?
Kami tidak ragu upaaya kalian yang dihormati demi kemenangan negara suci ini, menghilangkan kebrutalan, kezaliman darinya, aka nada pengaruh efektif, dan menghasilkan kebaikan melimpah atas izin Allah, yakinlah sesungguhnya dengan apa yang kalian lakukan itu telah memberikan bakti terbesar untuk umat Islam dan Arab semua, dimana hati mereka telah merindukan kiblat dan Masjid al-Aqsa di negara penyabar dan gigih yang menghadapi impitan-impitan, kesulitan, dan malapetaka demi mempertahankan identitas Islam yang kekal di Palestina.
Kami ulangi sekali lagi, ucapan terimakasih untuk kalian semua, dan berdoa semoga Allah Taala membimbing kita semua ke arah kebaikan dan keberuntungan."
Peningkatan aktivitas gerakan Islam di tahun 70-an sampai 80-an yang kemudian pecah jadi sebuah gerakan massal yang lazim disebut Intifadah (tulis: intifadhoh) lebih banyak disebabkan oleh munculnya lembaga-lembaga sekular, nasionalis-nasionalis yang makin hari pengikutnya makin membengkak, khususnya golongan kiri (komunis).