Sepanjang pengepungan yang terus berlanjut, perempuan di Gaza dihadapkan pada perjuangan berat mulai dari kurangnya akses terhadap fasilitas persalinan dan perawatan ibu yang aman hingga menghadapi terbatasnya sumber daya penyelamat jiwa.
Hal ini diperburuk dengan serangan mematikan yang terus terjadi dan ancaman serangan mematikan serta pembatasan terus-menerus yang menghambat akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan dan air minum.
Di Rumah Sakit Pemerintah Nasser di Jalur Gaza bagian selatan, bidan Palestina Haneen Ashour mengatakan, ini adalah situasi bencana bagi banyak wanita hamil karena puluhan orang melahirkan beberapa pekan lebih cepat dari jadwal mereka.
"Banyak yang mengalami keguguran dan banyak ibu yang meninggal dunia bersama bayinya yang belum lahir. Sejak awal serangan, kami telah melihat wanita hamil diliputi rasa pusing, kekurangan nutrisi, kelelahan, stres, pendarahan, dan sakit kepala serta nyeri punggung yang tak ada habisnya," tambah Haneen.