Selasa 31 Oct 2023 02:51 WIB

PBNU Minta Pemerintah Desak TikTok Tutup Akun-Akun yang Hina Palestina

Ketua PBNU Ahmad Fahrur menilai konten-konten warga Israel tidak berperikemanusiaan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Roz. Tren mengejek korban Palestina yang dibuat oleh kalangan masyarakat Israel membanjiri Tiktok ditanggapi keras oleh pimpinan PBNU
Foto: PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Roz. Tren mengejek korban Palestina yang dibuat oleh kalangan masyarakat Israel membanjiri Tiktok ditanggapi keras oleh pimpinan PBNU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tren mengejek korban Palestina yang dibuat oleh kalangan masyarakat Israel membanjiri Tiktok ditanggapi keras oleh pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pemerintah dinilai perlu bertindak keras untuk bisa mendesak pemblokiran sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

“Saya mengusulkan dan sangat setuju bila pemerintah berkenan melakukan tindakan pemblokiran atau pencegahan atau filter untuk konten-konten itu tidak beredar karena tidak berperikemanusiaan,” ujar Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

Pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu berpandangan orang-orang yang membuat konten di platform Tiktok itu merupakan individu yang tidak mempunyai rasa kemanusiaan sama sekali. Dia menyebut apa yang warga Israel lakukan itu sebagai bentuk psychological war atau psy war dengan tujuan mencari dukungan lewat dunia maya.

Sebagai negara muslim terbesar yang mendukung kemerdekaan Palestina, Indonesia dia sebut bisa berbuat lebih banyak. Salah satunya melalui desakan kepada TikTok untuk melakukan pemblokiran terkait konten-konten yang menimbulkan Iuka pada umat Islam.

"Saya kira itu menimbulkan kebencian dan menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman bagi umat Islam. Saya kira itu bagian dari ujaran kebencian dan itu saya kira merusak situasi damai kita. Kita itu sudah terluka mendengar mereka dilukai. Terus ditambah dengan konten yang menghina itu,” kata dia.

Gus Fahrur menyatakan, konten-konten semacam itu sangat bertentangan dengan ideologi bangsa Pancasila. Konten-konten itu dia sebut melawan jati diri bangsa dan sangat berlawanan dengan sikap pemerintah Indonesia secara resmi yang mendukung kemerdekaan Palestina.

“Makanya saya setuju kalau Menkominfo itu memblokir konten-konten jahat, konten-konten biadab itu, supaya tidak jadi bagian dari psywar yang berkembang di Indonesia. Karena sikap pemerintah Indonesia jelas menolak penjajahan,” jelas Gus Fahrur.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengutuk keras serangan Israel ke Palestina secara brutal ke rakyat Palestina. Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia terus mengikuti perkembangan situasi Gaza, Palestina usai dibombardir Israel secara masif mulai awal Oktober.

"Posisi Indonesia sangat jelas dan tegas, mengutuk keras serangan acak terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza," ujar Jokowi dalam keterangan persnya, Senin (30/10/2023).

Jokowi juga menyampaikan hasil rapat terbatas terkait perkembangan konflik Palestina-Israel. Pemerintah mendesak Israel menghentikan kekerasan kepada masyarakat sipil dan mengupayakan agar seluruh negara mendorong gencatan senjata di Israel.

Platform media sosial Tiktok sendiri mendapat sorotan keras di sejumlah terkait konten-konten yang berkaitan dengan perang Israel-Palestina. Para pengguna dan pegiat media sosial serta media massa di Amerika Serikat, Eropa, hingga India menyoroti hal tersebut.

Negara tetangga Indonesia, Malaysia, mengambil sikap tegas terkait hal itu. Di mana, Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil beberapa waktu lalu menyatakan dapat mengambil tindakan tegas jika perusahaan media sosial itu yang memblokir konten pro-Palestina di platform mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement