Rabu 25 Oct 2023 16:35 WIB

Serangan Udara Israel Membunuh dan Melukai 400 Anak Palestina Setiap Hari

UNICEF mengimbau semua pihak menyetujui gencatan senjata.

Rep: Mabruroh / Red: Ani Nursalikah
Anak-anak Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dirawat di sebuah rumah sakit di Rafah pada  Senin, (23/10/2023).
Foto:

Namun, meskipun ada permohonan, Israel terus melarang pengiriman bahan bakar ke Gaza dan militer Israel. Bahkan, pada Selasa menyarankan agar PBB meminta pasokan bahan bakar kepada Hamas ketika badan tersebut memperingatkan mereka harus segera menghentikan operasi jika tidak ada bahan bakar yang dikirimkan.

“Lebih dari separuh fasilitas layanan kesehatan primer, dan sekitar satu dari setiap tiga rumah sakit, berhenti berfungsi,” kata Organisasi Kesehatan Dunia.

Staf rumah sakit yang kewalahan harus berjuang menangani kasus-kasus karena gelombang korban luka yang terus berdatangan. Kementerian Kesehatan mengatakan, banyak orang yang terluka terbaring di tanah tanpa intervensi medis dasar dan yang lain menunggu berhari-hari untuk dioperasi karena begitu banyak kasus kritis.

“Situasi di Jalur Gaza semakin menodai hati nurani kita. Tingkat kematian dan cedera pada anak-anak sungguh mencengangkan,” kata Khodr.

“Yang lebih menakutkan adalah kenyataan kecuali ketegangan mereda, dan kecuali bantuan kemanusiaan diperbolehkan, termasuk makanan, air, pasokan medis dan bahan bakar, jumlah korban jiwa setiap hari akan terus meningkat,” ujar Khodr.

Tepi Barat menyaksikan peningkatan jumlah korban jiwa yang mengkhawatirkan. Hampir seratus warga Palestina dilaporkan kehilangan nyawa mereka, termasuk 28 anak-anak, dan setidaknya 160 anak dilaporkan menderita luka-luka.

 

Bahkan sebelum 7 Oktober, anak-anak di Tepi Barat sudah bergulat dengan kekerasan terkait konflik tingkat tertinggi dalam dua dekade. Ini mengakibatkan hilangnya 41 anak Palestina.

sumber : Associated Press
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement