Rabu 25 Oct 2023 16:35 WIB

Serangan Udara Israel Membunuh dan Melukai 400 Anak Palestina Setiap Hari

UNICEF mengimbau semua pihak menyetujui gencatan senjata.

Rep: Mabruroh / Red: Ani Nursalikah
Anak-anak Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dirawat di sebuah rumah sakit di Rafah pada  Senin, (23/10/2023).
Foto:

Jumlah korban jiwa akan meningkat secara eksponensial jika inkubator mulai tidak berfungsi, jika rumah sakit menjadi gelap, jika anak-anak terus meminum air yang tidak aman dan tidak memiliki akses terhadap obat-obatan ketika mereka sakit.

“Selain itu, seluruh penduduk Jalur Gaza yang berjumlah hampir 2,3 juta orang, menghadapi kekurangan air yang parah dan mendesak yang menimbulkan konsekuensi serius bagi anak-anak,” kata UNICEF.

Menurut badan PBB tersebut, sebagian besar sistem air terkena dampak parah atau tidak dapat beroperasi karena kombinasi beberapa faktor, termasuk kekurangan bahan bakar dan kerusakan pada infrastruktur produksi, pengolahan, dan distribusi yang penting. Saat ini, kapasitas produksi air hanya lima persen dari produksi harian biasanya.

UNICEF mengimbau semua pihak menyetujui gencatan senjata, mengizinkan akses kemanusiaan dan membebaskan semua sandera. “Bahkan perang pun mempunyai aturan. Warga sipil harus dilindungi, khususnya anak-anak dan segala upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan mereka dalam segala situasi,” kata UNICEF.

“Bahan bakar sangat penting untuk pengoperasian fasilitas penting seperti rumah sakit, pabrik desalinasi, dan stasiun pompa air,” kata UNICEF dalam pernyataannya.

Unit perawatan intensif neonatal menampung lebih dari 100 bayi baru lahir, beberapa di antaranya berada di inkubator dan bergantung pada ventilasi mekanis, sehingga pasokan listrik yang tidak terputus menjadi masalah hidup dan mati.

Israel terus melarang...

 

sumber : Associated Press
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement