Selasa 24 Oct 2023 19:55 WIB

Islamofobia Terhadap Siswa Muslim di Australia Naik di Tengah Perang Israel-Hamas

Itu mengejutkan mengingat mayoritas korban dalam konflik adalah orang Palestina.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka pasca serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin, (23/10/2023).
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Warga Palestina mengevakuasi seorang pria yang terluka pasca serangan udara Israel di Kota Gaza, Senin, (23/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Muslim Australia mengatakan mereka menjadi sasaran pelecehan Islamofobia sebagai akibat dari perang antara Israel dan Hamas. Masyarakat Islam Australia Selatan mengatakan, anggota komunitas takut akan keselamatan mereka, serta menyerukan agar media dan politikus berhenti menyajikan pandangan satu sisi tentang konflik yang mengobarkan situasi.

“Sebuah tabung gas dibakar di luar Masjid Al-Khalil pada Senin dan api menyala di luar Masjid Marion empat hari sebelumnya,” kata juru bicara masyarakat, dilansir dari Canberra Times, Selasa (24/10/2023).

Baca Juga

Seorang juru bicara Polisi Australia Selatan mengonfirmasi mereka menerima laporan tentang dua serangan pembakaran. Tetapi, dia mengatakan mereka tidak percaya kebakaran itu terkait atau bermotif rasial.

Menurut juru bicara Masyarakat Islam, tidak ada yang terluka dalam insiden pembakaran tabung gas tersebut. Komentar Islamofobia yang diarahkan pada masjid dan sekolah dengan sebagian besar siswa Muslim telah meningkat secara signifikan.

"'Kembali ke tempat asalmu, kami tidak menginginkanmu di sini', ini komentar dan pelecehan yang sangat negatif," katanya.

Dia mengatakan komentar itu mengejutkan mengingat mayoritas korban dalam konflik adalah orang Palestina. Direktur Jenderal ASIO Mike Burgess pada awal Oktober mengutuk retorika yang memecah belah karena mengobarkan ketegangan.

Ia memperingatkan ada hubungan langsung antara bahasa dan permusuhan masyarakat. Senator Australia Selatan dan juru bicara urusan luar negeri oposisi, Simon Birmingham mengecam pelecehan terhadap warga Islam Australia.

"Islamofobia harus dikutuk, sama seperti antisemitisme dan semua tindakan kebencian yang dimotivasi oleh iman, ras, atau atribut lainnya. Orang Australia dengan keyakinan apa pun tidak boleh tidak merasa aman dan diterima," tulisnya di media sosial X.

Daftar Islamofobia Australia meningkat sepuluh kali lipat dalam laporan insiden Islamofobia melalui formulir online mereka. Terlepas dari pelecehan yang dirasakan oleh komunitas Islam di Australia, kekhawatiran mereka terutama dengan mereka yang berada di zona konflik yang menghadapi ancaman kematian setiap hari.

“Apa yang kami alami tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang dialami orang-orang Palestina dan doa kami bersama mereka," kata juru bicara Masyarakat Islam Australia Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement