Namun pikiran itu kemudian dia pendam dalam-dalam dan berpikir bahwa ketidakmampuannya untuk memproses informasi itu adalah karena kurangnya pengetahuan. Dia mempercayai adanya Tuhan.
Minatnya kepada isu agama membuatnya mengambil jurusan perbandingan agama di universitas dan kemudian melihat agama-agama lain, termasuk Islam. Tapi citra Islam di matanya, kala itu, sangat buruk terutama setelah kejadian pembunuhan tragis sutradara Theo Van Gogh oleh seorang Muslim.
"Jadi itu memperkuat perasaan anti-Islam saya seperti yang saya pikirkan. Yah, saya harus menjadi aktif secara politik untuk melakukan sesuatu dan menghentikan kejahatan ini atau merugikan negara kita,"ujarnya.
"Itulah alasan saya ingin menulis buku untuk menjelaskan orang-orang, mengapa Islam adalah bahaya bagi dunia,"tambahnya.
Namun upaya melemahkan Islam ini justru membuatnya mendalami ajaran Islam yang dianggapnya logis dan menjawab pertanyaan tentang Ketuhanan yang selama ini dipertanyakannya. Keesaan Tuhan dinilainya adalah ajaran yang logis dan mulai membuat kesimpulan bahwa Tuhan Islam adalah yang benar.