Tak ada yang berani menunjukkan di mana letak kuburan Imam Bukhari karena akan ada amcaman dari pemerintah yang anti-agama saat itu. Hingga akhirnya pada malam ketiga, masyarakat pun menunjukkan tempat Imam Bukhari.
Sukarno sempat mengusulkan jasad Imam Bukhari dipindahkan ke Indonesia. Namun, pemerintah Soviet tidak mengizinkan. Lalu, Sukarno meminta agar makam Imam Bukhari dirawat, dan pemerintah Soviet pun akhirnya membersihkan dan memugar makam tersebut untuk menyambut permintaan Presiden Sukarno.
"Menurut cerita Aziz, penghormatan Sukarno terhadap Imam Bukhari dilakukan dengan cara melepas sepatu dan berjalan merangkak menuju makam Imam Bukhari," kata Kiai Zubaidi.
Atas jasa Presiden Sukarno, komplek makam Imam Bukhari kini telah dipugar dan sedang proses pembangunan, bahkan masjidnya terlihat sangat megah. Sehingga, komplek makam seluas 10 hektare ini menjadi wisata religi yang banyak dikunjungi setelah makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Saat kunjungan pada Juni 2023 lalu, Wapres RI KH Ma'ruf Amin juga telah mengusulkan kepada pemerintah Uzbekistan agar dapat membangun perpustakaan untuk mengenang jasa presiden pertama Indonesia ini yang diberi nama Soekarno Memorial Library.
Imam Bukhari bernama lengkap...