Senin 19 Aug 2024 01:27 WIB

Ini Dia Guru Spiritual Sukarno yang Disegani Penjajah

Selain Kiai Dahlan, Sukarno juga berguru kepada Kiai Hasyim Asyari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Pertemuan Presiden Sukarno dengan Raja Saudi Saud bin Abdulaziz pada 1955.
Foto: King Saud Foundation
Pertemuan Presiden Sukarno dengan Raja Saudi Saud bin Abdulaziz pada 1955.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukarno, proklamator kemerdekaan Indonesia, dikenal memiliki banyak guru spiritual yang memengaruhi perjalanan hidupnya, terutama dalam hal nasionalisme dan keyakinan spiritual. Salah satu guru spiritualnya yang sangat dihormati, bahkan oleh penjajah, adalah KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

KH Ahmad Dahlan dikenal sebagai seorang ulama besar yang memiliki pemahaman mendalam tentang Islam dan juga aktif dalam perjuangan melawan penjajahan. Meskipun beliau lebih banyak dikenal sebagai tokoh pendidikan dan pembaru Islam, pengaruh spiritual dan pemikirannya sangat kuat terhadap Sukarno. Kiai Dahlan mengajarkan Sukarno untuk berpikir kritis dan memadukan antara spiritualitas dan nasionalisme, yang kemudian menjadi landasan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga

Selain Kiai Dahlan, Sukarno juga berguru kepada Kiai Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan Syekh Ahmad Surkati, pendiri Al-Irsyad. Para guru dan sahabat Sukarno ini sudah banyak dikenal masyarakat muslim Indonesia.

Namun, ada juga guru spiritual Sukarno yang belum banyak dikenal. Salah satunya adalah adalah Syekh Muhammad Yusuf. Ulama kharismatik ini juga ikut berjuang dengan gagah berani melawan penjajah.

Ulama yang juga dikenal sebagai Engkong Usuf ini merupakan pejuang yang disegani oleh penjajah maupun oleh garong atau penyamun yang ada di Depok, Jawa Barat. Salah seorang cicitnya, Fachruddin Sholeh mengatakan, Engkong Usuf juga merupakan salah guru spiritual Sukarno.

Bahkan, menurut dia, tongkat Komando pertama yang dipegang Sukarno juga berasal dari pemberian Syekh Yusuf. Walaupun, kemudian Sukarno sendiri memiliki banyak tongkat komando yang mengandung kesaktian.

Saat akan memproklamasikan kemerdekaan, menurut dia, Syekh Yusuf juga berada di kediaman Sukarno. Sementara, Sukarno sendiri sering datang kepada rumah Syekh Yusuf di Depok bersama sopirnya yang bernama Matarib.

"Memang beliau ini merupakan salah satu guru spiritualnya Sukarno. Kan Sukarno punya 40 guru spiritual, nah salah staunya Syekh Yusuf," ujar Fachruddin saat berbincang dengan //Republika//, Jumat (8/3/2019) lalu.

Syekh Yusuf merupakan salah satu penjuang yang dihormati Sukarno. Karena, menurut dia, Syekh Yusuf juga merupakan Panglima Hizbullah yang memimpin pasukan Hizbullah untuk membumihanguskan Batalyon 10 lapangan Banteng yang merupakan Markas Belanda di Batavia.

Dengan ilmu kanuragan yang tinggi, Belanda dibuat kerepotan saat itu. Karena, konon Syekh Yusuf tidak mempan ditembak, tidak mempan diledakkan dengan bom, bahkan bisa menghilang dari sergapan dan kepungan Belanda. Setelah itu, perjuangan Syekh Yusuf terus dilanjutkan hingga kemerdekaan.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement