REPUBLIKA.CO.ID, DERNA – Selalu saja ada cerita-cerita keajaiban yang ditunjukkan Allah SWT di balik setiap bencana alam yang melanda umat manusia.
Bencana banjir yang dahsyat dilaporkan melanda kota Derna, Libya, pada awal September lalu. Di tengah jejak kehancuran, satu rumah tetap berdiri tegak tanpa kerusakan, menantang rintangan dan menarik perhatian banyak orang.
Meskipun banjir dan lumpur merendam setiap bangunan yang ada di kota tersebut, rumah ini menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Media lokal melaporkan dinding, pintu dan jendelanya tetap utuh, sangat kontras dengan rumah-rumah di sekitarnya yang telah menjadi puing-puing.
Dilansir di About Islam, Selasa (26/9/2023), terletak hanya 400 meter dari bibir pantai, media sosial pun dibanjiri berita tentang bagaimana rumah tersebut secara ajaib selamat dari badai banjir.
Hingga berita ini dibuat, masih belum ada pernyataan resmi mengenai rumah tersebut. Namun beberapa pengguna media sosial telah membuat spekulasi tentang pemilik rumah tersebut.
Ada satu pihak mengatakan bahwa pemilik rumah ini merupakan seorang yang sangat dermawan. Dia bahkan menghidupi anak yatim piatu, mengizinkan mereka untuk tinggal di rumah tersebut.
“Pemilik rumah ini melihat rumahnya berdiri kokoh di tengah banjir yang deras. Konon pria ini kerap menyantuni anak yatim dan mendukung penghafalan Alquran. Allah SWT itu hebat," kata salah satu pengguna media sosial bernama Abdulaziz Al-Mahmoudi.
Banjir besar yang melanda wilayah Derna, Libya Timur pada 10 September kemarin dianggap sebagai salah satu bencana terburuk di Abad ke 21. Curah hujan yang tinggi berubah menjadi bencana ketika dua bendungan jebol, menyebabkan air banjir melanda pusat kota pelabuhan Derna.
Sedikitnya 8 persen dari populasi kota Derna di Libya timur tewas atau hilang, dan seperempat dari lingkungan atau wilayah kota tersebut terhapus dari peta akibat sapuan air banjir.
Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad
Menurut laporan, setidaknya 11.300 orang tewas dan 10.100 lainnya hilang. Perwakilan WHO di Libya, Ahmed Zouiten, mengatakan bahwa bencana alam banjir ini merupakan bencana yang sangat besar.
Pencarian korban hilang terus dilakukan di kota Derna, Libya, di mana jenazah masih terdampar di pantai atau membusuk di bawah reruntuhan.
“Angka-angka ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari dan minggu mendatang karena tim pencarian dan penyelamatan bekerja tanpa kenal lelah untuk menemukan korban selamat,” kata laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Sumber: aboutislam