REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Nasib malang dalami oleh Ali Fathkurrohman, seorang pengajar di sebuah Madrasah Aliyah (MA), yang berada di wilayah Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Ia menjadi korban kekerasan dengan senjata tajam, oleh salah satu oknum salah satu siswanya yang merasa tidak puas dengan nilai evaluasi belajar (hasil ujian tengah semester), pada Senin (25/9).
Akibatnya, Fathkur mengalami luka- luka cukup serius setelah terkena bacokan senjata tajam pada bagian lehernya, hingga harus mendapatkan perawatan intensif di RSUP dr Kariadi, Semarang.
Sementara RS (17), oknm siswa yang meyerang Fathkur dengan senjata tajam langsung kabur dan higga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Kapolres Demak, AKBP Muhammad Purbaya mengungkapkan, peristiwa ini terjadi di MA Yasua, di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, sekitar pukul 09.30 WIB.
Terduga pelaku dalam penyerangan ini berinisial RS --yang tak lain juga merupakan salah satu oknum peserta didik-- di MA Yasua.
Saat ini, jajaran Satreskrim Polres Demak juga masih mencari keberadaan siswa kelas XII tersebut. yang diketahui kabur bberapa saat setelah menyerang gurunya.
“Sebab, setelah insiden penyerangan tersebut, yang bersangkutan kabur dengan sepeda motor. dan saya sudah turunkan Tim Resmob Satreskrim Polres Demak untuk mem-backup Polsek Kebonagung,” jelas Purbaya.
Kapolres juga menyampaikan, dugaan Sementara motif dari tindakan terduga pelaku tersebut didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester yang dianggap tidak memuaskan.
Sehingga nekat melakukan tindakan nekat, menyerang gurunya dengan menggunakan senjata tajam hingga korban harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Saat ini, korban masih mendapatkan penanganan medis di Unit gawat darurat (UGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
“Alhamdulillah, menurut informasi dari Kepala Desa Pilang Wetan, kondisi korban menunjukkan perkembangan setelah di rujuk di RSUP dr Kariadi Semarang dan sudah mulai bisa diajak berkomunikasii,” jelasnya.