Rabu 20 Sep 2023 18:34 WIB

Wapres Minta Baznas Rumuskan Gali Potensi Zakat Hingga Rp 327 Triliun

Baznas diharapkan terus meningkatkan kepercayaan umat dalam pengelolaan zakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus menggali potensi zakat Indonesia mencapai Rp 327 triliun yang belum terambil dengan optimal. (ilustrasi)
Foto: Dok BPMI/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus menggali potensi zakat Indonesia mencapai Rp 327 triliun yang belum terambil dengan optimal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus menggali potensi zakat Indonesia mencapai Rp 327 triliun yang belum terambil dengan optimal. Sebab, realisasi pengumpulan zakat saat ini masih jauh dari potensi tersebut.

"Saya tahu  potensi zakat besar sekali, sekarang itu bagaimana mengambilnya. Jadi di potensinya banyak tapi baru berapa persen berarti belum bisa ambilnya," ujar Kiai Ma'ruf saat sambutan dalam rapat koordinasi nasional Baznas Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Karena itu, Kiai Ma'ruf meminta Baznas harus mampu merumuskan pengelolaan yang dapat menggali potensi zakat secara optimal. "Baznas harus merumuskan bagaimana caranya ngambil. Jadi mari kita rumuskan teknik ngambilnya," ujarnya.

Selain itu, Kiai Ma'ruf juga menekankan Baznas untuk terus meningkatkan kepercayaan dalam pengelolaan zakat. Sehingga para muzakki atau pemberi zakat mempercayakan pembayaran zakat kepada Baznas.

"Dan juga yang disampaikan Pak Menag kepercayaan, kepercayaan, trust. Jadi jangan sampai orang berzakat tapi tidak mau melalui Baznas. artinya itu kepercayaan. Jadi ada dua, kepercayaan dan caranya kita ambil," ujarnya.

Kiai Ma'ruf juga menekankan peran Baznas sebagai mitra strategis pemerintah tentu sangat krusial, khususnya dalam membantu pemerintah dalam upaya menyejahterakan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. 

Hal ini sesuai target Pemerintah menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024. Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penghapusan kemiskinan ekstrem ini hanya dapat diwujudkan melalui kerja sama kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. 

"Karena itu, saya minta Baznas terus konsisten meningkatkan partisipasi aktifnya. Tidak saja untuk mengurangi beban pengeluaran kelompok masyarakat miskin ekstrem, tetapi juga meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat ekstrem," ujarnya.

Selain itu, Kiai Ma'ruf mendorong pemanfaatan teknologi digital secara terintegrasi agar pengumpulan, penyaluran, serta pengelolaan ZIS dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya mencapai hasil yang semakin optimal.

"Saya berharap Rakornas Baznas tahun ini dapat menjadi forum yang produktif dan transformatif, serta mampu menelurkan rekomendasi program yang signifikan meningkatkan kepercayaan masyarakat, terutama para muzaki, agar terdorong untuk menunaikan ZIS melalui Baznas sebagai lembaga utama menyejahterakan umat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement