Selasa 19 Sep 2023 08:44 WIB

Ini Beberapa Situs Kuno di Jericho dan Palestina

Situs kuno menjadi kekayaan dunia sehingga harus dilestarikan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Pengunjung menjelajahi situs mosaik abad ke-7 seluas 827 meter persegi (8900 kaki persegi) yang dibuka untuk umum, di situs arkeologi Islam Istana Hisham, utara kota Jericho, Tepi Barat, Kamis, 28 Oktober 2021
Foto:

3. Sebastia

Sebastia adalah kota yang terletak di utara Tepi Barat yang diduduki. Ini dianggap sebagai salah satu situs bersejarah paling penting yang memainkan peran penting dalam pusat pemerintahan selama lebih dari 6 ribu tahun berturut-turut, dan sekarang mengalami penderitaan dari serangan Israel yang mengancamnya.

Direktur Departemen Purbakala Nablus di Kementerian Pariwisata dan Purbakala Palestina, Dr Mufid Salah, menjelaskan, kota ini terletak 10 km barat laut kota Nablus menuju kota Jenin. Di dalamnya terdapat kota arkeologi yang, selain Sebastia, disebut "Samaria". Letaknya di atas bukit yang menghadap kota dari barat, yaitu sekitar 430 meter di atas permukaan laut.

Salah mengatakan, Kota Sebastia memiliki sejarah panjang yang dimulai dengan bangsa Kanaan, melewati Zaman Besi, Asyur, Yunani, Romawi, Bizantium, Arab, dan Tentara Salib, dan berakhir dengan bangsa Palestina di masa sekarang. "Reruntuhan tertua Sebastia, seperti yang ditunjukkan oleh penggalian arkeologi, berasal dari Zaman Kalkolitik (4000 SM) dan sejak awal Zaman Perunggu (3000-2000 SM), ketika orang Kanaan mendiami puncak berbatu Sebastia," kata dia.

4. Khirbet Al Muwarraq (Khirbet Al Mureq)

Istana Khirbet Al-Mureq terletak 20 kilometer sebelah barat kota Hebron, di sebelah Deir Samet. Penggalian arkeologi di situs tersebut antara tahun 1969 dan 1981 M mengungkapkan sebuah istana khas Romawi yang berasal dari abad pertama Sebelum Masehi (SM).

Penggunaan istana itu berlanjut hingga tahun 68 M. Dibangun dengan gaya istana Romawi di Roma Italia, istana ini adalah salah satu dari sedikit contoh bangunan di Palestina yang dibangun dengan gaya ini.

Istana Al-Mawriq dibangun di atas lahan seluas 1.600 meter persegi, mengelilingi halaman bertiang berukuran 11 x 10 meter, dengan aula barisan tiang berbentuk persegi panjang di tengahnya, berlantai ubin mozaik.

Halamannya dikelilingi oleh empat sayap tempat tinggal yang dibangun dari batu-batu berpotongan biasa yang bagian dalamnya ditutupi dengan lapisan plester, dan terdiri dari ruang tamu, dan gudang. Sayap utara berisi pemandian air panas. Di sebelah selatan istana terdapat kandang kuda. Istana ini memiliki pintu masuk berbenteng dengan menara pertahanan yang terletak di sisi barat daya. 

 

Istana ini memiliki sistem khusus untuk menampung air hujan melalui serangkaian kanal dan cekungan yang dikumpulkan dalam sumur yang diukir pada batu di bawah istana. Di bawah istana terdapat serangkaian goa, ruangan, dan ruang bawah tanah yang diukir pada batu yang digunakan pada masa revolusi kedua melawan Romawi (132-136 M).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement