REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kemarau panjang menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah, terutama Jawa Barat. Sukabumi dan Bogor menjadi salah satu diantara sekian wilayah yang terdampak. Sebagai respon, Dompet Dhuafa terus melancarkan pendistribusian air bersih ke sejumlah lokasi, salah satunya Desa Cisarua di Sukabumi dan Desa Balekambang di Bogor.
Penanggung Jawab Pendistribusian Air Bersih Dompet Dhuafa Adinda Suryahadi mengatakan, total air bersih yang dialirkan sebanyak 24.000 liter. Sebelumnya Dompet Dhuafa juga menyalurkan 16.000 liter air bersih ke Desa Cirasua, dengan cakupan Kampung Cisadaria, Depok, Kubang, Cibodas dan Babakan dengan total penerima manfaat sebanyak 1.249 jiwa.
Lebih lanjut, General Manager Lingkungan dan Budaya Dompet Dhuafa Herman Budianto menjelaskan, untuk wilayah Bogor, DD telah menyalurkan air bersih di 10 titik di Kecamatan Cibungbulang, dengan total penyaluran 80.000 liter. Herman juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah mendukung program bantuan ini.
“Alhamdulillah, terima kasih para donatur yang sudah mendorong kegiatan ini sehingga dalam seminggu Dompet Dhuafa dapat mendistribusikan air bersih dengan cakupan wilayah Bogor hingga Sukabumi,” ujar Herman dalam keterangan yang diterima Republika pada Sabtu (16/9/2023).
“Semoga dengan kegiatan ini, kami mendorong kerjasama berbagai lini masyarakat seperti stakeholder, corporate, komunitas dan lain-lain. Sehingga kekeringan dapat kita atasi bersama-sama,” sambungnya.
Ketua RT Kampung Bojong Neros, Ahmad Alpian menerangkan bahwa krisis air di desanya sudah hampir dua bulan berlangsung, dikarenakan air di sumur warga hanya sedikit, hanya cukup satu hingga dua ember saja. Terbatasnya debit air tentu tidak mencukupi kebutuhan air bersih warga, kata dia. Oleh karenanya, dia mengaku sangat bersyukur atas bantuan air bersih ini.
“Kurang lebih dua bulan, sekarang yang dialami sama warga itu kekeringan. Kalau pun warga memiliki sumur, itu hanya dapat satu dua ember saja. Kapasitas kita tidak tertutupi. Tapi, Alhamdulillah ada Dompet Dhuafa, khususnya yang kita jalankan hari ini, itu sangat luar biasa dan bermanfaat, khususnya untuk kami penerima,” ujar Alpian.
Alpian mengatakan, selama musim kemarau panjang ini banyak aktivitas warga yang terhambat karena menipisnya ketersediaan air. Aktivitas harian seperti mencuci hingga memasak juga tidak bisa dilakukan sesering biasanya, ujarnya.
Untuk mendapatkan sumber air, masyarakat terpaksa berbondong-bondong mencuci di Sungai Cianten yang berjarak 3-4 km dari pemukiman. Tak sedikit pula warga yang harus menyewa angkutan umum untuk mencapai lokasi.
“Kalau lagi tidak ada (air), kita ke Sungai Cianten. Dua hari sekali kita ke sungai Cianten untuk nyuci baju, bareng-bareng sekampung. Biasanya ada dua mobil, selama musim kekeringan ini,” tambah Alpian.