Rabu 13 Sep 2023 10:21 WIB

Pertumbuhan Islam di Turkmenistan Semakin Pesat

Popularitas Islam semakin meningkat di masyarakat Turkmenistan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Turkmenbashi Ruhy atau Masjid Gypjak di Turkmenistan.
Foto:

Selain itu, hanya organisasi keagamaan terdaftar yang dapat membawa buku-buku keagamaan dari luar negeri, sehingga secara praktis melarang impor buku-buku keagamaan apa pun oleh warga negara. Mufti, ulama Islam, ditunjuk oleh pemerintah, yang secara efektif memungkinkan Ashgabat mengendalikan narasi keagamaan.

Adapun Turkmenistan telah berkali-kali ditetapkan sebagai Negara yang Menjadi Perhatian Khusus (CPC) oleh Departemen Luar Negeri AS sejak 2014. Hal ini karena terlibat atau menoleransi pelanggaran berat terhadap kebebasan beragama. Pada 15 November 2021, Menteri Luar Negeri AS kembali menetapkan Turkmenistan sebagai CPC, namun juga sekali lagi menghapuskan sanksi karena kepentingan nasional penting Amerika Serikat, yang tidak dijelaskan secara spesifik.

Di samping itu, Serdar Berdimuhamedov dilantik sebagai presiden baru Turkmenistan pada 19 Maret 2022, di tengah berlanjutnya lockdown terkait pandemi. Segera setelah itu, 29 Maret, Berdimuhamedov mengeluarkan perintah untuk melonggarkan lockdown di negaranya, termasuk pembukaan kembali masjid-masjid yang telah ditutup sejak musim semi tahun 2020. 

Di sisi lain, Presiden baru menandatangani dekrit pada tanggal 23 April, dengan tujuan untuk mengampuni 514 tahanan untuk menghormati Gadyr gijesi (Lailatul Qadr dalam Islam). Pada 3 Mei, Serdar menyetujui proposal dari kepala lima wilayah di negara tersebut untuk pembangunan masjid baru. Dan kemudian Berdimuhamedov melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke luar negeri sebagai presiden, melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan tujuan melakukan umroh ke Mekkah pada 1 Juni.

Semua tindakan ini dilakukan dalam 74 hari pertama masa kepresidenannya. Keponakan ayah presiden, mantan Presiden Gurbanguly Berdimuhamedov, seperti Shamyrat Rejepov, dan lainnya mulai membagikan postingan keagamaan di akun Instagram publik mereka secara rutin setelah Serdar mengambil alih kekuasaan. Beberapa orang mengklaim, meningkatnya masuknya agama oleh kelas politik berasal dari meningkatnya popularitas Islam di kalangan masyarakat Turkmenistan yang lebih luas, dan Serdar memanfaatkan hal tersebut dengan menggunakan agama sebagai alat untuk meningkatkan popularitasnya sendiri.

Meskipun orang-orang Turkmenistan telah mengidentifikasi diri dengan Islam selama berabad-abad, praktik dan penampilan agama di depan umum tidak begitu terlihat. Hal ini karena budaya Turkmenistan selalu diprioritaskan dibandingkan praktik-praktik Islam. 

Penulis, Victoria Clement, mencatat bahwa Turkmenistan menciptakan praktik keagamaan yang intensif dan kaya, namun praktik tersebut sering kali dicampur dengan praktik pra-Islam atau disesuaikan dengan gaya hidup nomaden. Namun, Islam menjadi semakin populer di kalangan rakyat biasa dan elit Turkmenistan dalam dekade terakhir. Memberi nama bayi baru lahir dengan nama Arab dan Islam telah tersebar luas di kalangan orang tua Turkmenistan. 

Selain itu, tidak hanya orang-orang Turkmenistan biasa, tetapi juga para elite, bintang pop, artis, dan blogger terkenal telah mulai mempromosikan Islam, membagikan kutipan-kutipan Alquran secara teratur. Puasa selama bulan Ramadhan juga menjadi lebih populer. Pertumbuhan Islam yang begitu pesat dan terdesentralisasi di kalangan masyarakat belum pernah terlihat sejak era Soviet.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement