Ahad 10 Sep 2023 14:24 WIB

Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Julianne Froyseth masuk Islam setelah lama belajar agama ini

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
 Julianne Froyseth. Mualaf Julianne Froyseth masuk Islam setelah lama belajar agama ini
Foto: Dok Istimewa
Julianne Froyseth. Mualaf Julianne Froyseth masuk Islam setelah lama belajar agama ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Julianne Froyseth (26 tahun) wanita yang berasal dari Norwegia ini berkenalan dengan suami Muslimnya 10 tahun lalu. 

Namun memutuskan menjadi seorang Muslim dan menikah dengannya adalah keputusan pribadi tanpa paksaan siapapun.

Baca Juga

Sebelum memeluk Islam lima tahun lalu Froyseth mempelajari Islam selama sembilan bulan. Sumber utama yang penting bagi dia untuk mempelajari agama adalah kitab suci, yakni Alquran.

Dalam akun youtube pribadinya, Froyseth berbagi kisah perjalanannya menjadi seorang Muslim. Dia mengakui butuh waktu untuk meyakini diri bahwa Islam adalah agama yang benar.

Kedua orang tuanya merupakan penganut agama yang taat. Meski demikian, tidak seperti penganut agama lainnya, dia dan keluarga terpaksa tidak melaksanakan ibadah di rumah ibadah.

Ayahnya adalah seorang tentara yang harus bertugas untuk penyelamatan. Sehingga dia harus bermukim di asrama khusus tentara.

"Aku hanya bisa mempelajari agama ketika sekolah Minggu,"ujar dia.

Saat masih anak-anak pernah satu ketika dia mempelajari kitab suci pada agama terdahulu. Bahwa dalam kitab itu disebutkan bahwa Nabi Isa berdoa dengan tersungkur (bersujud).

"Aku sempat berpikir mengapa kini agamaku tidak mengajarkan cara ibadah yang sama dengan Isa sesuai dalam kitab suci, hanya saja pemikiran ini tak sempat saya pertanyakan kepada siapapun," tutur dia.

Pemikiran itupun terbawa hingga dia dewasa. Baru setelah bertemu pria yang kini menjadi suaminya, dia sering bertukar pikiran. 

Sehingga Froyseth pun banyak membaca Alquran terutama kisah-kisah para Nabi Allah SWT. Lagi-lagi dia pun membandingkan antara kisah nabi dalam kitab suci agamanya terdahulu dengan Alquran. 

Beberapa kisah yang menurutnya tidak masuk akal. Beberapa kisah nabi di agama lampaunya menggambarkan sosok yang melakukan banyak dosa.

Sebutlah Nabi Dawud, di agama lamanya disebutkan bahwa sebelum bertaubat, dia pernah memperkosa dan membunuh seorang wanita. 

Demikian juga Nabi Nuh akibat anaknya durhaka dan tenggelam, dia pun mabuk-mabukkan dengan alkohol.

Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan 

Padahal jelas di dalam kitab suci, bahwa minum alkohol itu diharamkan. Berbeda saat membaca Alquran, seluruh Nabi yang dikisahkan memiliki perangai mulia. 

Contohlah Nabi Dawud yang sepanjang hidupnya terus melantunkan zikir kepada Allah SWT. Sehingga kitab Zabur yang diturunkan padanya pun banyak berisi tentang puji-pujian untuk Allah SWT. 

Baca juga: 14 Keistimewaan Alquran yang Tak Terbantahkan Sepanjang Masa

Selama sembilan bulan lamanya dia memperdalam pemahamannya tentang Islam. Dan dia meyakini bahwa Islam adalah agama yang logis.

Bahwa semua kisah dalam Alquran dapat dijadikan pelajaran dan masuk akal. Ini karena banyaknya pertanyaan tentang kehidupan, mampu Alquran jawab meski dia tidak bertanya kepada ulama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement