REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Palestina telah mengajukan persyaratan kepada Amerika Serikat menjelang agenda pembicaraan antara Arab Saudi dan AS, mengenai potensi kesepakatan normalisasi dengan Israel.
Persyaratan dari otoritas Palestina yang disampaikan kepada Asisten Menteri Luar Negeri AS Barbara Leaf di Amman pekan lalu melibatkan perolehan konsesi dari Israel dan jaminan dari Washington dan Riyadh. Ini sebagai imbalan atas keterlibatan otoritas Palestina dalam proses normalisasi.
Hal ini termasuk pengalihan sebagian wilayah Tepi Barat yang diduduki yang saat ini ditandai sebagai Area C dan berada di bawah kendali penuh Israel ke pemerintahan Palestina dan penghentian pertumbuhan pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Palestina juga mengupayakan dimulainya kembali dukungan keuangan Saudi, pembukaan kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem, dan dimulainya kembali perundingan yang dipimpin AS antara Israel dan Palestina.
Namun, sebagaimana dilaporkan BBC bahwa para pejabat AS memandang persyaratan tersebut sebagai tindakan yang melampaui batas oleh Otoritas Palestina.
Pemaparan persyaratan tersebut pekan lalu terjadi ketika para pejabat Palestina tiba di Riyadh pada Selasa (5/30/2023) untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan para pejabat Saudi. Para pejabat AS berada di Riyadh pada waktu yang hampir bersamaan untuk bertemu dengan rekan-rekan mereka di Saudi mengenai proses normalisasi.
Pembicaraan Saudi-Palestina tampaknya...