Rabu 30 Aug 2023 15:11 WIB

Menengok Sejarah Pembangunan Masjid Ar Rahma, Masjid Satu-satunya di Kyiv

Umat Muslim di Ukraina telah menunggu masjid selama lebih dari 100 tahun.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Ar Rahma di Kyiv, Ukraina.
Foto: Kyiv Post
Masjid Ar Rahma di Kyiv, Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Ar Rahma bukan hanya yang pertama dan satu-satunya di Kyiv, masjid itu juga salah satu yang terbesar di Eropa.

Dilansir di Kyiv Post, Senin (8/5/2023), benar dianggap sebagai permata mahkota nyata dari arsitektur Islam modern, Masjid Ar Rahma adalah bagian dari kompleks Islam yang lebih besar di Gunung Shchekavytsia. Dibangun antara tahun 1996 dan 2012, kompleks ini berada di tempat ikonik di sebelah sisa-sisa pemakaman Muslim kuno di daerah yang dihuni oleh umat Islam sejak zaman paling awal.

Baca Juga

Umat Muslim di Ukraina telah menunggu masjid selama lebih dari 100 tahun, maka tidak mengherankan jika pembukaan Ar Rahma menjadi peristiwa penting bagi mereka. Upaya untuk membangun masjid dimulai pada tahun 1897, ketika menurut data resmi, ada 1.759 Muslim dari total populasi sekitar 100 ribu yang tinggal di ibu kota Ukraina pada waktu itu.

Pada 1913, rencana pembangunan telah siap dan batu fondasi pertama telah diletakkan. Namun, pecahnya Perang Dunia I, Revolusi Bolshevik, dan Perang Dunia II menunda impian memiliki masjid di ibu kota Ukraina untuk waktu yang lama.

Konstruksi baru dilanjutkan setelah Ukraina merdeka. Setelah mendapatkan tanah untuk konstruksi, persiapan hukum yang ekstensif dan mengerjakan dokumentasi proyek, yang sudah lama diinginkan konstruksi akhirnya dimulai pada 1996 dan berlangsung selama 16 tahun.

Masjid Ar Rahma dibangun secara bertahap. Pembangunannya didanai oleh umat Muslim dari segala usia dan kelompok sosial serta kontribusi keuangan yang substansial dari duta besar negara-negara Islam. Oleksandr Komarovsky, salah satu arsitek terkenal kota itu yang juga merancang Alun-alun Kemerdekaan, menyiapkan proyek teknik tersebut.

Setelah kematian Komarovsky, pekerjaan itu dilakukan oleh rekannya, arsitek Serhiy Babushkin. Arsitek Muslim terkenal Riduan dan Khoja Ahmad juga bertindak sebagai penasihat selama persiapan proyek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement