Jumat 25 Aug 2023 20:51 WIB

Berharap Berkah Zakat, Baznas RI Libatkan Mustahik Bertadarus dan Mujahadah Bersama

Dengan tema Mujahadah Bersama Mustahik Merdeka, acara dihadiri sekitar 150 mustahik.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas RI) menggelar tadarus dan mujahadah bersama para mustahik atau penerima manfaat di Aula Achmad Subianto Lantai 5 Gedung Baznas RI, Jakarta pada Jumat (25/8/2023).
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas RI) menggelar tadarus dan mujahadah bersama para mustahik atau penerima manfaat di Aula Achmad Subianto Lantai 5 Gedung Baznas RI, Jakarta pada Jumat (25/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas RI) menggelar tadarus dan mujahadah bersama para mustahik atau penerima manfaat di Aula Achmad Subianto Lantai 5 Gedung Baznas RI, Jakarta pada Jumat (25/8/2023).

Dikemas dengan tema “Mujahadah Bersama Mustahik Merdeka”, acara tersebut dihadiri sekitar 150 penerima manfaat dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sebagian yang hadir adalah penerima bantuan program pendayagunaan Baznas seperti ZChicken, ZMart, ZCD, ZAuto, Santripreneur, dan program lainnya.

Baca Juga

Pimpinan Baznas RI Bidang Koordinasi Nasional KH Achmad Sudrajat, mengatakan, sebelumnya para amil Baznas telah secara rutin mengadakan tadarus dan mujahadah setiap Jumat. “Nah, kali ini perdana kita mengajak para mustahik atau penerima manfaat untuk ikut bertadarus dan mujahadah bersama. Saling mendoakan,” kata Kiai Ajat, dalam siaran pers.

Acara seperti ini, kata Kiai Ajat, nantinya akan dirutinkan setiap bulan. “Kita mulai dengan doa, memohon kepada Allah SWT. Supaya usaha-usaha mustahik Baznas ini mendapatkan keberkahan,” ujarnya.

Selain saling mendoakan, imbuh Kiai Ajat, acara seperti ini juga bisa dimanfaatkan untuk saling menguatkan. Sarmi, salah satu penerima manfaat asal Pisangan III Jakarta Timur mengaku senang mengikuti tadarus dan mujahadah bersama Baznas.

Pelaku usaha kerupuk kulit ini berharap dengan diadakannya acara ini usahanya kian lancar dan berkah. Sarmi mendapatkan bantuan modal dari Baznas Microfinance sebesar Rp3 juta pada 2019. Modal tersebut dia gunakan untuk mengembangkan usaha kerupuk kulit.

“Awal-awal dibantu Baznas omzet usaha saya mencapai Rp 9 juta per bulan, kemudian terus naik sampai pernah tembus Rp48 juta per bulan,” kisah Sarmi yang kini punya tiga orang karyawan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement