Sabtu 12 Aug 2023 10:39 WIB

Sinead O’ Connor: Dari Musik Rasta Sampai Memperjuangkan Cahaya Tuhan di Eropa

Pencarian Tuhan Sinead 'OConnor

Mural Sinead O'Connor
Foto:

'Menyelamatkan Tuhan dari agama'

Agama sering dianggap sebagai tradisi rahasia: yakni sebuah institusi seseorang yang berada di dalam atau di luar. Tapi di lapangan, jarang sesederhana itu.

Gereja Katolik memiliki pegangan kuat pada masyarakat Irlandia ketika O'Connor tumbuh dewasa – lataknya sebuah negara "teokrasi". Soal ini pernah dia sebutkan dalam wawancara dan memoarnya yang berudul ‘Remembering’. Di sini diceritakan selama bertahun-tahun bagaima O’Connor menyerukan agar lebih banyaj akuntabikitas untuk krisis pelecehan seksual ‘klerus’

Tetapi O'Connor juga terbuka dalam cintanya pada aspek-aspek lain dari iman, meskipun sering dengan cara yang tidak ortodoks. Dia memiliki tato Yesus di dadanya dan terus mengkritik gereja saat tampil di televisi.

The 2011 amfAR Inspiration Gala Los Angeles - Red Carpet

Keterangan foto: Sinéad O'Connor, dengan tato Yesus, memeluk penyanyi Deborah Harry di Gala Inspirasi amfAR 2011 di Los Angeles. Foto oleh Jeff Vespa/Getty Images untuk amfAR

Sepuluh tahun setelah penampilannya di SNL, O'Connor mengambil kursus di sebuah seminari di Dublin dengan seorang imam Dominika Katolik, Pendeta Wilfred Harrington. Bersama-sama, mereka membaca nabi-nabi Alkitab Ibrani dan Mazmur: kitab suci di mana suara Allah datang dalam bentuk yang lebih gelap, lebih murung, lebih manusiawi.

Terinspirasi oleh gurunya, dia membuat album cantik “Theology" yang didedikasikan untuknya. Album ini adalah campuran dari beberapa lagunya sendiri yang terinspirasi oleh Alkitab Ibrani – seperti "If You Had a Vineyard," terinspirasi oleh Kitab Yesaya; dan "Watcher of Men," yang diambil dari kisah alkitabiah Ayub – dan lagu-lagu lain yang pada dasarnya adalah versi yang dinyanyikan dari Mazmur favoritnya.

Dalam sebuah wawancara tahun 2007 dengan stasiun radio WFUV Universitas Fordham, O'Connor mengatakan bahwa dia berharap album itu dapat menunjukkan Tuhan kepada orang-orang ketika agama itu sendiri telah memblokir akses mereka kepada Tuhan. 

Dalam hal itulah O'Connor melakukan tindakan semacam "menyelamatkan Tuhan dari agama," untuk "mengangkat Tuhan keluar dari agama." Alih-alih berkhotbah atau menulis, "musik adalah cara kecil saya melakukan itu," katanya, menambahkan, "Saya mengatakan itu sebagai seseorang yang memiliki banyak cinta untuk agama."

 

 

 

 

 

sumber : the converstaion

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement