Ahad 06 Aug 2023 13:12 WIB

Jatuh Bangun Haji Rhoma Irama Mendendangkan Kearifan Islam Menyejukkan Bangsa

Meski dihadapkan dengan tantangan, Rhoma Irama tak menghentikan perjuangan dakwahnya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
 Rhoma Irama dan Soneta jadi band pembuka di konser Deep Purple di Solo, Jumat (10/3/2023).
Foto:

Pernah pula dia ditanyai oleh rektor Universitas Tokyo Jepang soal mengapa memuat berbagai hal religi, sosial dan politik ke dalam lagu. Secara spontan Rhoma menjawab, "Because music is not just for fun. It has responsibility to Allah and human beings."

Kata-kata itu kemudian ditempel di markas Soneta Group dan menjadi tagline. Rhoma mengatakan, musik bisa membuat manusia menjadi baik dan bisa mmebuat manusia menjadi tidak baik. "Pengaruh musik ini luar biasa maka tentu ada pertanggungjawaban kepada Allah dan manusia," kata dia.

Anak-anak Rhoma pernah meminta dirinya untuk mengajarkan cara dakwah di jalur musik. Bagi Rhoma, apa yang dijalankannya ini adalah sesuatu yang non akademik. "Dakwah dalam musik bukan memasukkan lirik-lirik agama ke dalam musik. Dakwah dalam musik adalah kita menyampaikan qoola ta'ala dan qoolannabi dalam musik," terang Rhoma.

Karena itu, Rhoma menekankan, harus terjadi harmoni antara pribadi sang musisi dengan lagu. Jika tidak ada harmoni, maka yang terjadi justru menjadi antidakwah dan absurd.

Dalam konteks demikian, syarat pertama untuk berdakwah di jalur musik adalah jangan menyampaikan apa yang tidak dilakukan. Rhoma kemudian membaca ayat 2-3 Surat Ash Shaff, yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.

"Besar murka Allah kalau kamu cuma ngomong doang tetapi tidak kamu laksanakan. Membuat lirik dakwah itu mudah, tapi sebelum kamu dendangkan, kamu sampaikan, kamu dulu harus melakukannya. Kalau tidak, besar murka Allah," tutur Rhoma.

Hal terpenting kedua untuk bisa dakwah di jalur musik ialah sesuatu yang tidak bisa diajarkan, yaitu memasukkan unsur dakwah kepada musik atau seni. "Ini sesuatu yang instingtif, naluriah, inayah. Tidak ada formatnya, tidak ada rumus bagaimana membuat harmoni lagu dakwah dengan notasi musik," katanya.

Setelah menyampaikan itu, Rhoma mengucapkan istighfar dan terdengar isakannya. Kemudian ia melanjutkan kisah dakwah di dunia perfilman. Hal pertama yang ia syiarkan di dunia perfilman adalah mengucapkan Assalamu'alaikum saat mengangkat telpon.

"Dulu orang telpon itu halo halo, tetapi di film, saya angkat telpon, 'Assalamu'alaikum, ini dulu tidak terjadi," kata Rhoma sambil terisak. Dia ingat bahwa Nabi SAW berpesan untuk menyampaikan kebaikan meski hanya satu ayat. Inilah yang diamalkan Rhoma selama ada di dunia hiburan.

Dalam kesempatan itu, Rhoma menyampaikan, apa yang diucapkannya ini bukan bermaksud untuk bersikap 'ujub atau sombong. Karena sejatinya, kata Rhoma, karya-karya musik yang ia hasilkan itu berasal dari Allah.

"Astaghfirullaahal'adzim. Masih banyak yang ingin saya ceritakan. Ini seakan-akan saya 'ujub. Na'udzubillah. Musik adalah minallah. Dan kenapa saya sampaikan dakwah melalui musik, karena saya yakin semua manusia punya sense of art, sense of music. Kalau umat Islam absen dalam bermusik, maka relung hati yang fitrah tadi, itu akan diisi oleh nilai-nilai yang tentunya bukan dari Islam," tuturnya.

Untuk berdakwah di jalur musik maupun film, Rhoma menekankan kembali, lakukan terlebih dulu sebelum mengatakan.

 

"Kalau kita tidak mengatakan apa yang telah kita lakukan, lip service only, tidak akan efektif. Kalau kita menyampaikan dari hati, insya Allah sampai ke hati. Kalau kita sampaikan dari perut dengan motivasi cari makan cari popularitas, akan sampai ketemu sampah. Mohon maaf yang sebesar-besarnya," tutup Rhoma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement