REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan 1.000 Kampung Moderasi Beragama pada sejumlah daerah di Tanah Air dalam upaya menguatkan kehidupan yang harmonis, menghargai perbedaan, dan mendorong dialog yang positif.
"Tadi launching 1.000 rintisan, sudah 2.600 sekian targetnya semakin lama semakin bagus karena semuanya harus berperan. Idealnya seluruh Indonesia bertahap," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Jakarta, Rabu (1/8/2023).
Kamaruddin mengatakan menggaungkan konsep moderat dalam kehidupan beragama tidak bisa dalam tataran konseptual saja atau lewat seminar-seminar semata.
Menurutnya, upaya nyata diperlukan dalam membentuk masyarakat yang dapat saling menghargai setiap perbedaan, menghormati, dan saling menguatkan di antara sesama.
"Saya kira tempat yang tepat untuk memastikan bahwa moderasi beragama itu berada di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Apalagi, kata dia, dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan dalam polarisasi dan konflik antaragama di beberapa daerah di Indonesia.
Masalah tersebut mengancam keberagaman dan kerukunan sosial, serta dapat memiliki dampak negatif pada stabilitas perekonomian dan perkembangan sosial. Oleh karena itu, lanjutnya, Program Kampung Moderasi Beragama menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
"Dalam konteks Indonesia yang memiliki lebih dari 700 suku dan beragam kepercayaan, program ini akan membantu menjaga kesatuan dan keberagaman yang menjadi kekayaan negara ini," ucapnya.
Menurut Kamaruddin, Kampung Moderasi Beragama bukanlah sekadar simbol perdamaian dan harmoni, melainkan sebuah kekuatan yang akan membawa perubahan yang nyata.
"Jadikanlah kesadaran, edukasi, dan toleransi, sebagai dasar dalam setiap perjalanan kita. Kitalah yang memberikan inspirasi dan menggerakkan ribuan kampung lain untuk mengikuti jejak keindahan ini," katanya.