REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama mendorong organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk memperkuat perannya dalam merawat nilai-nilai kebangsaan.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan bahwa salah satu karakteristik Islam Indonesia adalah keterlibatan masyarakat sipil melalui ormas-ormas Islam adalah menjaga, merawat, dan mengisi pembangunan bangsa.
"Kekuatan Indonesia yang jarang dijumpai di tempat lain. Misalnya, dalam bidang pendidikan, 90 persen dilakukan oleh masyarakat dan ormas Islam. Begitu juga dalam isu kebangsaan dan kenegaraan," kata Kamaruddin dalam perayaan Gebyar Muharram di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (1/8/2023).
Menurutnya, ormas Islam adalah infrastruktur sosial yang menopang dan merawat keragaman dan kebangsaan.
Kehadiran ormas-ormas Islam membuat Indonesia tidak mudah dipenetrasi oleh paham-paham yang berbeda dengan paham yang tumbuh di Tanah Air.
"Ormas Islam telah berfungsi secara instrumental dalam menjaga dan merawat kebangsaan kita sekaligus berkontribusi untuk membangun bangsa kita, berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup," kata dia.
Maka dari itu, ia mengajak seluruh ormas Islam dan kepemudaan lainnya di Indonesia, untuk sama-sama memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam menghadapi derasnya penetrasi paham-paham yang bertentangan dengan paham keindonesiaan.
Sebelumnya, Kementerian Agama menggelar rangkaian kegiatan Gebyar Muharram dengan mengambil tema Spirit 1445 Hijriah: Merawat Kerukunan, Perkokoh Semangat Kebangsaan.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi menjelaskan tema besar pada rangkaian kegiatan Gebyar Muharam tahun ini bertujuan untuk mendukung suksesnya 2023 sebagai Tahun Kerukunan Umat Beragama yang dicanangkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Tidak sedikit tantangan zaman yang sedang kita hadapi saat ini, jadi Kementerian Agama mengajak masyarakat untuk menguatkan kerukunan yang ada agar lebih mengakar dalam kehidupan sehari-hari," katanya.