REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN – Bagi siapapun yang menghormati dan mematuhi, maka ia akan menemukan jika aturan Islam adalah cara terbaik untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.
Tidak ada agama atau budaya lain yang membela kepribadian dan hak perempuan sebanyak Islam.
Para penentang Islam memiliki sejarah kekerasan terhadap perempuan yang memalukan dan hitam. Hari ini mereka meningkatkan kekerasan ini dengan judul yang berbeda, menuduh Islam mendiskriminasi perempuan.
Di negara-negara yang tampaknya beradab dan maju, kekerasan terhadap perempuan meningkat dari hari ke hari.
Dengan periklanan dan perubahan budaya masyarakat, perempuan diturunkan dari posisinya yang tinggi dan diperkenalkan sebagai komoditas seksual di masyarakat.
Sebagai agama samawi yang terakhir dan paling sempurna, Islam menawarkan ajaran-ajaran yang komprehensif dan indah kepada masyarakat.
Jika hal ini diikuti dengan baik, maka akan dengan mudah membawa manusia pada posisinya yang sebenarnya.
Pada saat wanita tidak memiliki status sosial yang paling rendah sekalipun dan diperjualbelikan sebagai komoditas seksual di seluruh dunia, Islam menjunjung tinggi posisi wanita sehingga memberinya gelar tanda amanah Tuhan atau God's trust.
Selama Zaman Kebodohan (Jahiliyah), konsep Islam yang merujuk pada periode waktu dan keadaan di Arab sebelum kedatangan Islam pada 610 M, wanita terjebak dalam kemalangan yang paling memalukan dan mengalami bencana yang paling sulit.
Di negeri itu, memiliki anak perempuan dianggap sebagai penghinaan dan anak perempuan dikubur hidup-hidup.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Islam pun muncul, yang Nabinya bahkan mencium tangan putrinya dan mengatakan memiliki anak perempuan adalah karena keberuntungan dan kebaikan sang ibu.
يَتَوَارَىٰ مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ ۚ أَيُمْسِكُهُ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
“Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS an-Nahl ayat 59).