Senin 24 Jul 2023 20:11 WIB

Respons Tegas Qatar Sikapi Pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark

Qatar mengecam keras pembakaran Alquran yang melukai umat Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
PBB sepakati resolusi yang mengutuk peristiwa pembakaran Alquran di Swedia sementara Qatar mengecam keras pembakaran Alquran yang melukai umat Islam
Foto:

Langkah itu dikecam Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen, yang menggambarkannya sebagai tindakan kebodohan. “Merupakan tindakan tercela untuk menghina agama orang lain,” tambah Rasmussen.

Qatar memanggil utusan Swedia untuk serangan berulang kali terhadap Alquran. Irak juga telah memanggil duta besar Denmark untuk memprotes tindakan tersebut di tengah kemarahan global atas pengulangan tindakan semacam itu di Eropa.

Qatar bergabung dengan komunitas internasional mengutuk insiden di ibukota Denmark, menggambarkannya sebagai tindakan hasutan dan provokasi serius terhadap perasaan lebih dari dua miliar Muslim di dunia.

“Kementerian Luar Negeri memperingatkan bahwa membiarkan pelanggaran Al qur’an berulang kali dengan dalih kebebasan berekspresi memicu kebencian dan kekerasan, mengancam nilai hidup berdampingan secara damai, dan mengungkapkan standar ganda yang menjijikkan,” kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan .

Negara Teluk itu memperingatkan bahwa kampanye kebencian terhadap Islam dan wacana Islamofobia telah meningjat dan berbahay karena secara sistematis dan berkelanjutan menargetkan Muslim di dunia.

Sementara itu, Qatar memanggil Duta Besar Swedia untuk Doha, Gautam Bhattacharyya, untuk memprotes serangan berulang kali terhadap Alquran di Swedia.

Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan ketidakpuasan dan kecamannya yang kuat atas izin berulang untuk membakar kitab suci di Swedia dan kegagalan pihak berwenang di sana untuk menghentikan praktik-praktik ini.

Qatar juga termasuk di antara daftar negara yang mendukung mosi PBB yang meminta negara-negara untuk meningkatkan upaya mereka memerangi kebencian agama.

Pemungutan suara menghasilkan 12 penolakan, yang sebagian besar adalah negara-negara Eropa, yang semuanya dituduh oleh para aktivis mengambil pendekatan standar ganda dalam menangani ujaran kebencian.

Sejak awal tahun, para pemimpin sayap kanan di Eropa Denmark, Belanda, dan Swedia telah meluncurkan aksi pembakaran Alquran yang provokatif yang telah memicu kemarahan global dan menuai kecaman dari negara-negara Muslim, termasuk Qatar.

Pada Mei lalu, Menteri Negara Qatar untuk Kerjasama Internasional Lolwah Al Khater mengatakan bahwa konsekuensi dari Islamofobia yang sedang berlangsung mengancam seluruh dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement