Kamis 06 Jul 2023 18:14 WIB

IKADI: Wajib Tegas Menyikapi Pembakaran Quran di Swedia

Pembakaran Alquran di Swedia dilakukan oleh pengungsi Irak.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) KH Dr Ahmad Kusyairi Suhail
Foto: Umar Mukhtar/Republika
Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) KH Dr Ahmad Kusyairi Suhail

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –  Pembakaran Alquran yang dilakukan warga asal Irak, Salwan Momika, di luar Masjid Pusat Stockholm, Swedia, telah memicu kecaman dari Umat Muslim di seluruh dunia. Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) yang juga pimpinan Pondok Pesantren Yayasan Perguruan Islam Darul Hikmah (YAPIDH) Bekasi, KH Ahmad Kusyairi Suhail, mengatakan bahwa seorang Muslim perlu memahami bahwa mengolok-olok dan menghina Alquran adalah perbuatan orang-orang kafir sejak zaman dahulu. Alquran sendiri telah mengabarkan hal ini sebagaimana firman Allah SWT,

*وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آَيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا*

Baca Juga

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al-Qur’an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam"(Quran surat An Nisaa’ ayat 140).

Menurut kiai Kusyairi peristiwa penghinaan dan pembakaran Alquran yang baru terjadi harus dipahami sebagai makar Allah SWT untuk membongkar aib dan kejahatan mereka sehingga berlakulah ancaman azab bagi mereka di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman Allah:

ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آَيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا

"Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok." (Qur'an shrat Al Kahfi ayat 106).

"Meskipun begitu, sebagai Muslim Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita wajib menyikapi dengan tegas terhadap pembakaran Alquran di Swedia ini," kata kiai Kusyairi dalam pesan tertulis kepada Republika.co.id pada Rabu (05/07/2023).

Kiai Kusyairi mengatakan di antara sikap tegas terhadap peristiwa pembakaran Alquran di Swedia adalah dengan mengecam keras tindakan tersebut, menurut Kiai Kusyairi tindakan tersebut adalah tindakan bodoh dan provokatif yang merusak disharmoni peradaban umat manusia. 

Selain itu menurutnya dengan mengecam Swedia yang melakukan pembiaran terhadap perilaku keji yang dilakukan Salwan Momika. Apalagi peristiwa tersebut berlangsung di tengah umat Muslim melaksanakan hari raya Idul Adha. 

Menurut Ikadi umat Muslim juga mendorong Pemerintah Republika Indonesia untuk menyampaikan penolakan keras terhadap Swedia, juga memaksimalkan perannya di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menolak keras sikap ekstrimisme dan intoleran dari otoritas Swedia. Bahkan, menurut kiai Kusyairi bisa sampai dengan menarik duta besar sebagaimana telah dilakukan oleh pemerintah Maroko dan Yordania, serta memboikot produk-produk negara Swedia yang beredar sebagaimana disuarakan oleh lembaga Al Azhar di Mesir.

"Namun, perilaku tidak beradab ini tidak boleh dibalas dengan membakar kita suci umat lain sebagai respon atas pembakaran Alquran, karena jelas hal ini tidak menjunjung tinggi nilai peradaban bermoral, bahkan hanya melanggengkan rasisme, disharmoni, kebencian dan intoleransi antar umat manusia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement