Senin 19 Jun 2023 14:51 WIB

Baznas Dukung Usaha Penjahit Rumahan Asal Kabupaten Bogor

Baznas memberikan bantuan modal usaha penjahit rumah hingga Rp 5 juta per bulan.

Penjahit rumahan asal Kampung Jabon, Desa Jabon Mekar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Atti Suryati.
Foto: Dok. BAZNAS
Penjahit rumahan asal Kampung Jabon, Desa Jabon Mekar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Atti Suryati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah memberi perubahan positif pada usaha Atti Suryati, seorang penjahit asal Kampung Jabon, Desa Jabon Mekar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Atti adalah salah seorang penerima bantuan permodalan usaha dari BAZNAS, yang berhasil mendapatkan penghasilan Rp4 juta sampai Rp5 juta tiap bulannya. 

Awalnya Atti hanya menyalurkan hobi menjahit, sambil membantu suami yang berprofesi sebagi supplier tanaman hias ke wilayah Jabodetabek. Namun, sejak 2019 usaha suaminya mengalami musibah yang membuat usaha tersebut harus berhenti. 

Baca Juga

Sejak itu Atti menjadi tulang punggung keluarga yang harus menghidupi keluarga dengan dua orang anak yang masih sekolah. Saat itulah, BAZNAS melalui BMD Jabon Mekar hadir memberikan dukungan permodalan usaha dan pendampingan jasa jahit Atti .

"Saya bingung ketika usaha suami bangkrut, modal usaha jahit terpakai buat makan dan biaya sekolah. Alhamdulillah saya dapat bantuan modal usaha tanpa bunga dari BAZNAS, berkah modal dari BAZNAS usaha saya makin berkembang," ujar Atti saat ditemui di rumahnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/6/2023).

Pelanggan yang menggunakan jasa jahit Atti tersebar di beberapa instansi dan perorangan sekitar Kecamatan Parung, Kemang, dan sebagian Depok. Mereka menjadi pelanggan jasa jahit Atti karena puas dengan kualitas hasil jahitannya. 

Kepuasan pelanggan menjadi salah satu yang ditekankan pendamping BAZNAS kepada para penerima manfaat, agar menjalin hubungan baik dengan konsumen. Dalam sebulan Atti bisa menyelesaikan rata-rata 20 pasang pakaian dengan upah jahit Rp175.000. 

“Alhamdulillah sebulan saya rata-rata mendapatkan penghasilan Rp4 juta sampai Rp5 juta dari jasa jahit. Saya sangat bersyukur sekali,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., mengatakan hasil tersebut merupakan buah kerja keras Atti dalam menjalankan usaha. Selain itu, Atti juga dapat menjadi contoh bagaimana penerima manfaat mempertanggungjawabkan bantuan yang diterima hingga mencapai hasil positif. 

"Alhamdulillah Bu Atti memberi kita contoh bagaimana komitmen dan kedisiplinan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Terima kasih para muzaki yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu sesama," kata Saidah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement