Senin 19 Jun 2023 13:08 WIB

Kisah Mualaf Ahmad Young: Kekhusyukan Ramadhan Menuntunku kepada Islam

Ahmad Young meyakini Islam agama yang menyejukkan hati.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Mualaf Ahmad Young
Foto:

Selesai kuliah, dia kemudian bermain di klub basket Qalandia. Lokasinya di Ramallah Palestina. Di sana dia tinggal dan membersamai teman-temannya yang memiliki tradisi spesial pada saat bulan suci Ramadhan tiba. 

Tak seperti kebanyakan orang yang tetap makan dan minum, pesta pora, lebih dalam keduniaan yang fana, Muslim menahan diri dari makan dan minum dari mulai pagi hingga sore hari. Ini dilakukan selama sebulan penuh pada Ramadhan. Tak sekadar menahan lapar dan haus, mereka juga menjauhkan diri dari hubungan seks pada saat berpuasa. Juga melatih diri berakhlak mulia, memperbaiki kerakter, dan memperbanyak ibadah selama 30 hari.

Ahmad Young menyaksikan kebiasaan kawan-kawannya yang berubah pada Ramadhan. Wow, ini sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak biasa. Tapi menarik untuk dipelajari. Dia menyaksikan temannya hanyut dalam kekhusyuan beribadah pada Ramadhan. 

Malam hari saat orang-orang beristirahat, kawan Muslimnya malah bangun tidur, mendirikan shalat malam, dan melaksanakan sahur. Kemudian pada pagi harinya berpuasa.

Dia menyaksikan orang yang berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mengalami perbaikan diri. Karakternya semakin santun, semakin rajin ibadah, kemudian empatinya kuat, mudah bergaul dan menolong orang lain. 

Di sini Young...Lihat halaman berikutnya >>

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement