REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tampak wajah ceria penuh percaya diri dari seluruh santri yang mengikuti sesi wisuda. Mereka ada yang tampil berpidato dengan bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
"Walau mereka intinya belajar Alquran namun segala ilmu penunjang kita ajarkan, termasuk bahasa, Arab atau Inggris, sastra, skill hidup, leadership dan lainnya," ujar Ketua DPW Hidayatullah Banten Ustadz Ahmad Maghfur, dalam keterangan tertulis, Ahad (18/6/2023).
Wisuda kali ini diikuti oleh 100 santriwati dari pesantren dan Rumah Qur'an Hidayatullah se-Banten dari beberapa kategori, mulai dari wisuda kelulusan hingga wisuda tanda sampai pada target hafalan Alquran. Wisuda Akbar ini juga dimeriahkan oleh tampilan karya dan atraksi santri, seperti pembacaan puisi, nasyid dan bacaan Alquran.
Perwakilan wali santri, Ibu Fitriani, menyampaikan rasa bangga dan haru atas capaian para santriwati dalam menghafal Alquran. "Terima kasih kepada Ustadz dan Ustadzah yang telah membimbing putri-putri kami dalam menghafal Alquran. Tadinya tidak bisa tajwid, sekarang bisa membaca Alquran dengan baik, terimakasih," ungkapnya.
Sementara itu, Dirut Laznas BMH Supendi, menuturkan bahwa inilah buah dari sinergi keumatan melalui zakat, infaq dan sedekah. Ia juga berpesan para santri semakin rajin belajar.
"Alhamdulillah inilah buah zakat, infak dan sedekah, hadirkan generasi cinta Alquran. Kepada para santri, tetap semangat belajar dan semangat mengamalkan nilai-nilai Alquran," katanya.
Pada sesi akhir acara, Laznas BMH menyerahkan secara simbolis bantuan beasiswa penghafal Quran senilai Rp 1 miliar.