Sabtu 17 Jun 2023 23:44 WIB

Arab Saudi dan Indonesia akan Putuskan Idul Adha Sesudah Rukyat Awal Dzulhijjah 18 Juni

Rukyat hilal awal Dzulhijjah 1444 H akan digelar Ahad 18 Juni 2023

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Rukyat Hilal atau pengamatan hilal Awal Syawal 1444 yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerjasama dengan bagian Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid Unisba, BMKG, dan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (20/4/2023). Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan teropong manual dan digital computerize. Namun pengamatan hilal tidak dapat diselesaikan hingga tuntas akibat cuaca buruk, awan tebal dan hujan deras.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rukyat Hilal atau pengamatan hilal Awal Syawal 1444 yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerjasama dengan bagian Ruhul Islam dan Pengelolaan Masjid Unisba, BMKG, dan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis (20/4/2023). Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan teropong manual dan digital computerize. Namun pengamatan hilal tidak dapat diselesaikan hingga tuntas akibat cuaca buruk, awan tebal dan hujan deras.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Arab Saudi meminta umat Islam di Kerajaan untuk melihat bulan sabit yang akan menandakan dimulainya bulan lunar Muslim Dzulhijjah. Mahkamah Agung Saudi meminta agar pemeriksaan dilakukan pada Ahad, 18 Juni 2023.

“Mahkamah Agung telah mengimbau seluruh umat Islam di seluruh Kerajaan Arab Saudi untuk memantau matahari terbenam tanggal 29 Dzulqaidah 1444 H sesuai dengan 18 Juni 2023, untuk memverifikasi munculnya bulan sabit Dhulhijjah 1444 H,” kata laporan SPA dilansir dari Alarabiya, Sabtu (17/6/2023).

Baca Juga

Mereka yang melihat bulan sabit Dzulhijjah diminta untuk melaporkan ke pengadilan terdekat atau melalui akses resmi ke pengadilan. Karena ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijah dan berlangsung hingga tanggal 13 Dzulhijah.

Dengan melihat bulan juga akan membantu menyelesaikan tanggal Idul Adha karena jatuh pada hari ke 10 Dzulhijjah.

Idul Adha adalah hari raya besar Islam di mana umat Islam berkumpul untuk sholat sunnah, melakukan amal dan menyembelih hewan, yang umumnya adalah domba.

Uni Emirat Arab (UEA) telah mengumumkan tanggal libur Idul Fitri  untuk karyawan sektor publik dari Selasa, 27 Juni hingga Jumat, 30 Juni, kemudian dilanjutkan dengan libur akhir pekan dua hari pada Sabtu dan Ahad.

Sementara itu, untuk di Indonesia, pemerintah juga akan menggelar rukyat hilal. Kementerian Agama (kemenag) akan melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) pada Ahad (18/16/2023). 

Pada pemantauan hilal yang bertepatan dengan 29 Dzulqaidah 1444 H ini, dilakukan di 99 titik di seluruh Indonesia sebagai salah satu rujukan dalam penetapan waktu Idul Adha 1444 H. 

"Kami akan menggelar rukyatulhilal awal Dzulhijjah 1444 H pada Ahad, 18 Juni 2023 M bertepatan dengan 29 Dzulqaidah 1444 H. Kami memutuskan akan menggelar rukhiyatulhilal di 99 lokasi seluruh wilayah Indonesia," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.  

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

 

Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Kemenag, Ismail Fahmi mengungkapkan, sidang akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta.

Ismail menambahkan, kegiatan ini bakal dihadiri sejumlah duta besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan BMKG.  

Selain itu, lanjutnya, juga akan dihadiri Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak, dan Ormas-ormas Islam, serta pimpinan pondok pesantren.

 

 

Sumber: alarabiya   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement