Jumat 19 May 2023 16:33 WIB

Gelombang Penolakan Coldplay Terus Bermunculan, Ketum Wahdah Islamiyyah Turut Bersuara

KH M Zaitun Rasmin menilai Coldplay kerap promosikan LGBT

Rep: Andrian Saputra, Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Coldplay. KH M Zaitun Rasmin menilai Coldplay kerap promosikan LGBT
Foto: AP
Coldplay. KH M Zaitun Rasmin menilai Coldplay kerap promosikan LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Wahdah Islamiyyah, KH Muhammad Zaitun Rasmin menyuarakan penolakan terhadap  konser Coldplay yang rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada 15 November 2023. 

Dia mengatakan Coldplay merupakan grup band yang kerap mempromosikan LGBT dalam konser-konsernya. Meski demikian, menurutnya yang memutuskan berlanjut atau tidaknya konser tersebut ada di tangan pemerintah.  

Baca Juga

"Sebaiknya tentu ditolak dalam artian semaksimal kemampuan kita, tapi kalau ada yang mau menerima dan mereka belum paham ya kita juga tidak bisa (berbuat apa-apa). Dan tugas kita sebagai dai, sebagai ulama itu berbicara, tidak biasa diam. Tetapi yang bisa menolak, melarang itu pihak pemerintah," kata Zaitun Rasmin di sela-sela mengikuti Halal bi Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta pada Kamis (18/5/2023).

Lebih lanjut dia pun meminta agar setiap pihak menghargai kelompok masyarakat yang menyuarakan penolakan terhadap gelaran konser band asal Inggris tersebut. Yang terpenting menurut, Zaitun penolakan terhadap gelaran konser Coldplay dalam batas wajar dan tidak melakukan pelanggaran hukum.  

"Inikan negara demokrasi, kalau ada yang tak setuju (Coldplay) harus dihargai. Itukan dimaksudkan agar menghindarkan masyarakat, umat ini dari perilaku buruk. Karena kan terkenal grup ini dengan promosi LGBT. Mereka konser dengan sengaja membawa bendera warna warni itu," katanya.

Sementara itu sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, merespon penolakan sejumlah kelompok masyarakat atas rencana digelarnya konser Coldplay. Sandiaga Uno mempersilahkan apabila ada kelompok masyarakat yang keberatan dan menolak kedatangan Coldplay untuk menyuarakan sesuai aturan dan hukum yang berlaku.

"Tentunya ini negara demokrasi dan silakan saja ada kanalnya. Kami tugasnya mempersiapkan, nanti kalau ada yang mau menyampaikan, tentunya maka nya saya hadir di sini untuk mendengarkan langsung, jika ada yang keberatan, dan ada mekanismenya disampaikan sesuai koridor hukum," kata Sandiaga Uno usia menghadiri Halal bi Halal Majelis Ulama Indonesia di Hotel Bidakara Jakarta pada Kamis (18/5/2023).

Sementara itu Sandiaga Uno mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan konser Coldplay di Jakarta. Menurut Sandiaga Uno  sepanjang 2023 akan banyak konser-konser musik yang digelar baik yang mendatangkan grup band dan penyanyi dari luar negeri maupun konser yang menyuguhkan para musisi dan penyanyi dalam negeri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement