Senin 15 May 2023 18:34 WIB

Sudah Lima Masjid di Minnesota Amerika Serikat Diserang Lima Bulan Terakhir

Masjid di Minnesota Amerika Serikat kerap menjadi target penyerangan

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Garis Polisi. Ilustrasi. Masjid di Minnesota Amerika Serikat kerap menjadi target penyerangan
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi. Masjid di Minnesota Amerika Serikat kerap menjadi target penyerangan

REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PAUL -- Sebanyak lima masjid di Negara Bagian Amerika Serikat (AS), Minnesota diserang sepanjang 2023. Saat ini Polisi St Paul tengah menyelidiki serangkaian serangan terbaru terhadap masjid di Twin Cities.

Sekitar pukul 07.00 seseorang yang mengenakan hoodie dan masker terekam oleh kamera pengintai memasuki tempat parkir Masjid Al Sunnah di Jalan Pederson di St. Paul. Orang tersebut kemudian melemparkan batu besar ke pintu utama masjid

Baca Juga

“Waktunya tepat karena tidak ada yang terluka dan tidak ada orang di sini, mereka mendobrak pintu, lalu mereka pergi,” kata Direktur Masjid As-Sunnah Abdirizak Diis, dilansir dari laman CBS News Minnesota pada Ahad (14/5/2023).

Pintu yang hancur tidak menghentikan orang untuk menghadiri sholat Jumat, meskipun banyak yang khawatir setelah mengetahui tentang vandalisme tersebut. "Kami memberi tahu mereka untuk sangat berhati-hati dan selalu waspada," kata Diis.

Perisitiwa tersebut menjadi yang kelima kalinya seseorang merusak masjid Minnesota sepanjang tahun ini. Pekan lalu, seorang pria Plymouth didakwa atas tuduhan pembakaran dan kejahatan rasial setelah kebakaran di dua masjid Minneapolis pada bulan April.

"Insiden-insiden ini kadang-kadang dilihat sebagai jendela pecah atau pintu rusak, tetapi berdampak signifikan pada komunitas kami," kata Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations (CAIR) Minnesota, Jaylani Hussein.

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

CAIR Minnesota mengunjungi Masjid Saint Paul pada Rabu (10/5/2023), hanya beberapa hari sebelum serangan. Hussein mengatakan, mereka ada di sana membantu mengajukan uang hibah untuk meningkatkan keamanan.

“Bagi mereka untuk diserang hanyalah indikasi perlunya itu, dan masjid itu sebenarnya telah melakukan banyak perbaikan. Mereka memiliki mobil keamanan di sana, mereka memiliki staf yang terkadang membantu keamanan,” kata Hussein.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement