REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Klaster Kesehatan Madinah mengumumkan lebih dari 55 ribu pengunjung dan jamaah umroh telah merasakan manfaatnya selama Ramadhan kemarin.
Layanan ini diberikan oleh tenaga medis yang bekerja di pusat kesehatan dekat Masjid Nabawi dan di pelabuhan akses.
Layanan medis dianggap penting oleh pemerintah. Kerajaan Arab Saudi terus berupaya menyediakannya sesuai dengan standar kualitas tertinggi.
Dilansir di Riyadh Daily, Senin (24/4/2023), layanan yang ada disiapkan dan disediakan tenaga medis yang memiliki kualifikasi, di semua pelabuhan udara dan darat, baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan.
Di antara layanan yang diberikan mencakup kesadaran kesehatan lapangan, pendidikan, serta layanan konseling yang terus ditingkatkan untuk melayani jamaah, jamaah umroh dan pengunjung Dua Masjid Suci.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Abdul Aziz bin Saud menyebut, jumlah Muslim yang pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan umroh dan pengunjung tahun ini meningkat 25 persen, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada pertemuan dengan pejabat senior kementerian di Makkah, ia memperkirakan jumlahnya akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Meski demikian, ia tidak memberikan spesifik angka perkiraannya.
"Dengan bertambahnya jumlah peziarah tahun ini, menunjukkan ada peningkatan profesionalisme, ketergantungan pada teknologi dan perhatian pada perencanaan sebelumnya,” ujar dia.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Pertemuan itu dilaksanakan setelah akhir Ramadhan, yang mencatat rekor jumlah jamaah umroh dan jemaah di Masjidil Haram, Makkah.
Kementerian Umroh dan Haji Arab Saudi mengatakan musim umroh pada Ramadhan berhasil dilaksanakan. Ramadhan, yang berakhir Kamis (20/4/2023) kemarin, biasanya menandai puncak musim umroh di Masjidil Haram.
Menurut angka resmi, jumlah jamaah di situs tersebut mencapai lebih dari 22 juta dalam 20 hari pertama Ramadhan.
Sumber: alriyadhdaily
Ikuti Whatsapp Channel Republika
