Senin 10 Apr 2023 15:46 WIB

Jawa Barat Targetkan Pengumpulan Zakat Capai Rp 3,7 Triliun Melalui Baznas

Sebelumnya, zakat penduduk Jawa Barat di 2022 capai Rp 2,6 triliun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nora Azizah
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah pandemi Covid 19 surut, Pemprov Jabar meningkatkan target pengumpulan potensi zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Menurut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, tahun ini Baznas menargetkan pendapatan zakat sebesar Rp3,7 triliun.   

"Tahun 2023 karena ekonomi sudah membaik, COVID-19 pandemi sudah surut, maka ditargetkan menurut rapat kerjanya adalah Rp3,7 triliun se-Jabar. Gabungan dari Baznas provinsi dan gabungan 27 kabupaten/kota laznas yang tergabung," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Senin (10/4/2023).

Baca Juga

Emil mengatakan, berdasarkan catatan Dirjen Disdukcapil Kementerian Dalam Negeri, saat ini ada hampir 47 juta muslim di Jawa Barat, dari total 50 juta penduduk muslim di Jawa Barat.

"Dan alhamdulillah penduduk muslim di Jawa Barat, kita semakin sejahtera dan makin taat pada syariat agama. Apa ukurannya, tahun 2022 target zakat melalui Baznas itu hanya Rp1,6 triliun ternyata melampauinya mencapai Rp2,6 triliun," katanya.

Emil pun mengapresiasi Baznas Jawa Barat yang berhasil inovasi dalam rangka menghimpun dan mengelola zakat, infak serta sedekah dari umat muslim. Bahkan, beberapa waktu berhasil mendirikan Klinik Pratama Inggit Garnasih bersama pihak lainnya seperti Pemkot Bandung.

"Nah karena inovasinya karena penerimaan digital paling banyak maka di Baznas Award, Baznas Jabar dan Pemprov Jabar mendapatkan 7 penghargaan dari 12 kategori. Ini prestasi luar biasa di bawah arahan kami di bawah pimpinan KH Anang Jauharuddin, sebagai Ketua Baznas Jawa Barat," paparnya.

Menurut Emil, pembayaran zakat pada bulan Ramadan bertujuan untuk menyucikan diri demi membersihkan sebagian harta yang kotor.

"Mudah-mudahan diikuti seluruh aparat, PNS dan masyarakat Jawa Barat, karena sesungguhnya dalam harta kita ada hak yang tidak boleh kita makan adalah caranya melalui zakat, membersihkan harta kita yang belum 100 persen bersih," katanya.

Menunaikan zakat di bulan Ramadhan, kata Emil, merupakan salah satu kegiatan yang bermaslahat. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. 

"Ini sangat relevan dengan semangat Ramadan yang terus kita carikan kegiatan-kegiatan yang bermaslahat," katanya.

Emil berharap, kedepannya Baznas Jawa Barat bisa membangun sebuah rumah sakit untuk melayani umat.

"Tadi arahan saya ada dua, yakni pertama kalau bisa selain klinik, juga membangun rumah sakit. Kedua, latih anak-anak dengan zakat ortunya bisa dititip di sekolah bisa diatur oleh Baznas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement