Ahad 02 Apr 2023 11:41 WIB

Penuh Haru, Penyintas Gempa Latakia Sambut Bantuan Baznas

Krisis dan konflik tidak menghambat pengiriman tim dan bantuan

Para penyintas gempa di Latakia, Suriah, dengan penuh rasa haru bercampur bahagia, menyambut bantuan paket logistik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Foto: Baznas
Para penyintas gempa di Latakia, Suriah, dengan penuh rasa haru bercampur bahagia, menyambut bantuan paket logistik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Para penyintas gempa di Latakia, Suriah, dengan penuh rasa haru bercampur bahagia, menyambut bantuan paket logistik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Terima kasih Baznas, ini membantu kami menjalankan ibadah Ramadhan untuk berbuka puasa dan sahur," ujar Ghaniah Khairawi, warga Latakia dengan mata berkaca-kaca di Latakia, Suriah, Sabtu (1/4/2023). Ia adalah bagian dari korban gempa yang sampai saat ini masih tinggal di pengungsian.

Menurut informasi pengurus Bulan Sabit Merah Suriah cabang Aleppo, Muhannas, sebagian besar penyintas masih ditempatkan di penampungan sementara. Pemerintah memanfaatkan sekolah-sekolah yang berada di lokasi terdekat sebagai shelter.

Di tempat yang sama, Koordinator Tim Kemanusiaan Baznas, Dr Imdadun Rahmat, menyebutkan, sekitar 5.000 warga Suriah tewas akibat musibah gempa yang terjadi pada awal Februari lalu. 

photo
Para penyintas gempa di Latakia, Suriah, dengan penuh rasa haru bercampur bahagia, menyambut bantuan paket logistik dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). - (Baznas)

 

Imdad menjelaskan, ada 2.000 logistik bantuan yang didistribusikan dua kota, Aleppo dan Latakia, masing-masing mendapatkan kuota 1.000 paket.  

"Setelah sampai di beberapa titik lokasi yang kami kunjungi di Latakia, masih terlihat reruntuhan bangunan dan puing-puing akibat gempa yang menelan ribuan korban jiwa," kata Imdad yang juga Deputi II Baznas ini.

Dia memaparkan, pembagian paket logistik dibantu Bulan Sabit Merah yang menerapkan skema antrean dan sistem kupon. 

"Kita bersama menyalurkan bantuan bersama mereka yang sudah punya standar operasional (SOP) dengan layanan proaktif. Yakni mendatangi para korban gempa untuk melakukan pendataan, sebelum paket tiba di lokasi. Saat bantuan datang, kita bersama mereka membagikan dengan tertib dan teratur," ucap Imdad.

Menurut dia, krisis dan konflik tidak menghambat pengiriman tim dan bantuan ke Negeri Syam, meski setiap donasi harus melewati pemeriksaan dan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti Kementerian Administrasi Lokal dan Bulan Sabit Merah.

"Alhamdulillah silaturahmi dan koordinasi yang baik dan dibantu KBRI Damaskus, semua bisa berjalan lancar," ujar Imdad. 

Dia menambahkan, proses penyaluran bantuan, sejak Tim Kemanusiaan Baznas tiba di Suriah, hingga sampai di Aleppo dan Latakia, berlangsung penuh semangat dan kekompakan. 

"Kami mendahuluinya dengan koordinasi dan silaturahmi dengan lembaga-lembaga terkait di Suriah. Ditambah lagi dorongan spirit berbagi di Bulan Suci Ramadhan untuk membantu saudara-saudara kita di Suriah," kata Imdad, dalam siaran persnya.

Di kota pantai dengan lautan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Turki ini, warga antusias mengantre dengan tertib dan teratur untuk mendapatkan bantuan logistik dari Baznas. Paket-paket tersebut dikirimkan dengan dua truk kontainer dari salah satu pabrik terbesar di Suriah, Sedi Hisyam, dengan kota tujuan yang berbeda, Aleppo dan Latakia.

"Semoga amanah dari para muzaki yang sudah sampai kepada muzaki ini, semakin menambahkan kepercayaan masyarakat menyalurkan zakat, infak dan sedekah melalui Baznas. Kepercayaan inilah yamg kami pegang teguh, dengan berjuang dan bekerja keras agar penerima manfaat bisa maksimal menerima bantuan," kata Imdad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement