REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengki atau hasad adalah salah satu penyakit rohani. Ciri-ciri utamanya, tidak senang terhadap orang lain yang menerima suatu rezeki. Adakalanya, sifat itu diikuti upaya-upaya agar nikmat yang dimiliki orang lain itu hilang.
Dengki merupakan pertarungan sepihak. Sebab, yang menjadi sasarannya kadang-kadang tidak mengetahuinya.
Setiap orang dengki melihat sasarannya, hatinya selalu tidak enak dan gelisah. Akhirnya menjadi penyakit batin baginya.
Sifat dengki pernah bersemayam dalam diri Labid ibn A'sham. Ia hasad terhadap Nabi Muhammad SAW sehingga menyihir sang utusan Allah SWT itu. Caranya, seakan-akan Rasulullah SAW sendiri yang melakukannya, padahal tidak demikian.
Allah memberitahukan sihir itu kepada Nabi SAW dan mengeluarkannya dari tubuh Rasul SAW, sehingga beliau pulih kembali.
Dengki adalah wujud ketidakbersihan batin seseorang. Ia dipraktekkan oleh orang yang mengaku beriman atau tidak. Kedengkian orang beriman adakalanya diwujudkan dalam bentuk ketidaksukaan akan karunia yang diterima oleh orang lain yang dirinya tidak bisa mencapainya. Kedengkian orang yang tidak beriman adakalanya diwujudkan dalam bentuk menghalang-halangi seseorang untuk beriman kepada Allah (QS an-Nisaa', 4:54-55 dan al-Baqarah, 2:109).
Dengki melahirkan fitnah atau berita buruk terhadap sasarannya, bahkan ada sasaran yang tak mampu membela diri. Oleh karena orang dengki sibuk dengan kedengkiannya, maka ia lupa dengan kebaikan yang harus ia lakukan.
View this post on Instagram