Rabu 15 Mar 2023 14:26 WIB

Massive Open Online Course Kuatkan Moderasi Beragama Kemenag

Massive Open Online Course mengubah pola Diklat di kemenag

Kepala Badan Litbang Kemenag Suyitno berbicara tentang Massive Open Online Course (MOOC).
Foto: Republika
Kepala Badan Litbang Kemenag Suyitno berbicara tentang Massive Open Online Course (MOOC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama sepakat untuk memanfaatkan Massive Open Online Course (MOOC) Pintar dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) guru madrasah.

"MOOC Pintar sudah siap digunakan untuk mendukung program ini. Pelatihan terakhir kita yang menggunakan MOOC Pintar diikuti dua puluh ribu peserta. Jadi berapa saja target sasaran PPKB, insya Allah MOOC Pintar siap," ujar Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag Suyitno di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

MOOC Pintar merupakan sebuah metode yang memfasilitasi pelatihan-pelatihan secara dalam jaringan (online) dan dapat menjangkau jumlah peserta sangat besar.

Kehadiran MOOC Pintar ini sekaligus mengubah pola kediklatan di Kemenag dari cara tradisional (tatap muka) jadi serba digital.

Kesepakatan pemanfaatan MOOC Pintar untuk PPKB guru madrasah dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Islam M Ali Ramdhani dan Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Suyitno.

Kerja sama penggunaan MOOC Pintar dalam PPKB ini penting, terutama untuk mempercepat transfer pengetahuan kepada para guru madrasah.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, semua harus bersinergi," kata dia.

Suyitno meminta agar pemanfaatan MOOC Pintar untuk PPKB guru madrasah ini dijalankan sesuai target yang dibutuhkan masyarakat.

"Semua harus dikerjakan sesuai dengan target, tidak boleh tanpa target. Juga harus harus disesuaikan dengan kebutuhan publik. Benar tidak yang kita kerjakan dibutuhkan masyarakat," kata dia.

PPKB guru madrasah akan dilaksanakan dengan menggunakan dua skema, yaitu synchronous dan asynchronous. Asynchronous akan digunakan dengan memanfaatkan MOOC Pintar dan LMS (Learning Manajemen System) PPKB, sementara synchronous akan dilaksanakan secara tatap muka dan hybrid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement