REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa merupakan generasi penerus kehidupan umat, bangsa dan negara. Dalam hal menguatkan syiar zakat, Laznas BMH bekerjasama dengan Media Center Ummul Qura dan STIS Hidayatullah menggelar Training Jurnalistik dan Literasi Zakat, Infak, Sedekah di perpustakaan STIS Hidayatullah Balikpapan, Jumat (24/2/2023).
Waka I STIS Hidayatullah Balikpapan, Rizky Kurniansyah sangat berterima kasih kepada Laznas BMH yang antusias untuk peningkatan kemampuan mahasiswa dalam hal literasi zakat, infak dan sedekah. "Tentu ini akan membuat mahasiswa semakin mengerti tantangan dakwah di dunia filantropi, utamanya zakat, infak dan sedekah,” tutur dia.
Dalam pelatihan itu itu hadir sebagai peserta adalah mahasiswa yang tergabung dalam PSM Jurnalistik STIS , tim media dan dosen STIS. “Alhamdulillah, kami merasa ada semangat untuk menjawab tantangan perihal jurnalistik dan literasi zakat, infak dan sedekah, karena ternyata sangat umat butuhkan untuk membawa kemajuan bagi bangsa dan negara,” ungkap seorang dosen STIS Hidayatullah, Ustadzah Unaisah.
Hadir sebagai pemateri, Kepala Humas Laznas BMH Pusat, Imam Nawawi. Sosok yang sangat konsen dalam hal jurnalistik dan juga literasi.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa seorang mahasiswa akan mampu tekun berlatih dan terbiasa menulis kalau mampu menjawab pertanyaan sederhana, "Mengapa saya harus menulis.”
"Dengan menulis kita dapat mengikut perintah Allah yaitu Iqra'. Dengan Iqra', maka kita memiliki dada yang seluas samudra. Dan Allah juga mencintai orang orang yang suka membaca. Dan coba telusuri lagi, dalam menulis ada aktivitas membaca yang tiada henti, terus menerus, dan berulang-ulang," ujarnya menyentak kesadaran para peserta.
Secara teknis, Imam Nawawi memberikan tips dan motivasi kepada peserta training tersebut bagaimana bisa produktif menulis."Kalau mau produktif, pastikan ini kita sadari. Yaitu, isilah waktu kosong kalian dengan menulis, menulislah, karena itu adalah jihad. Kemudian perbanyak membaca dan perbanyak diskusi, tulislah apa yang bisa ditulis. Kemudian konsisten dalam menulis dan tak perlu takut. Terakhir, budayakan menulis dan jangan terburu buru," paparnya.