REPUBLIKA.CO.ID, WATERLOO -- Persatuan Mahasiswa Universitas Wilfrid Laurier, Ontario, Canada, mengeluarkan permintaan maaf setelah mengatakan ayam non-halal kemungkinan dipasarkan dan dijual sebagai produk halal di dua restoran kampus. Namun, masih belum jelas sudah berapa lama ayam non-halal itu disajikan kepada siswa yang mengira itu halal.
Dalam rilis berita, mereka menyebut kesalahan itu berdampak pada ayam panggang yang disajikan di Wilf's Restaurant dan The Turret. Hal ini merupakan pelanggaran kepercayaan yang serius dan mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk memberikan akuntabilitas.
"Serikat mahasiswa tanpa syarat meminta maaf kepada komunitas Muslim dan semua yang terkena dampak, atas kesalahan dan kerugian mengerikan yang disebabkan oleh kemungkinan menyajikan ayam panggang non-Halal sebagai Halal di Wilf's Restaurant and the Turret," bunyi rilis tersebut dikutip di VTC News, Selasa (21/2/2023).
Dalam keterangan yang sama, persatuan mahasiswa ini juga mengatakan telah memulai peninjauan segera terhadap layanan makanan dan prosedur persiapannya. Di sisi lain, mereka berhenti menyajikan barang-barang yang diiklankan sebagai produk Halal.
“Kami telah memastikan inventaris yang kami terima datang dengan segel dari Otoritas Pemantau Halal, serta setiap produk memiliki sertifikasi Halal,” kata serikat mahasiswa tersebut.
Tidak hanya itu, mereka mengatakan telah memperbaiki masalah pasokan. Ke depannya, mereka akan mengembangkan menu Halal terpisah untuk Wilf's, yang memberikan informasi terperinci tentang pemasok dan prosedur persiapan di dapur.
Di akhir rilisnya, persatuan mahasiswa itu mengatakan akan mengejar pelatihan tambahan untuk tim perhotelan, tentang persiapan dan penyajian makanan yang menganut tradisi berbasis agama.
Sumber:
https://kitchener.ctvnews.ca/laurier-students-union-apologizes-for-non-halal-chicken-being-served-as-halal-1.6280906