REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Yatim menitipkan bantuan sebesar Rp 500 juta lewat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk disalurkan ke korban gempa bumi di Turki. Rumah Yatim memilih menitipkan bantuan lewat Baznas karena bantuan yang datang ke Turki dan Suriah adalah bantuan lintas negara.
Ketua Baznas, Prof KH Noor Achmad, menyampaikan terimakasih kepada Rumah Yatim. Dana yang dititipkan Rumah Yatim ke Baznas untuk membantu korban bencana di Turki adalah bentuk kerjasama antara Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
"Ini adalah bagian dari kepedulian Rumah Yatim terhadap korban gempa bumi yang ada di Turki dan Suriah, kita akan menyalurkannya sesuai dengan peruntukan yang dititipkan oleh Rumah Yatim," kata Kiai Noor, Selasa (14/2/2023).
Ia menjelaskan, dana yang diberikan atau dititipkan oleh Rumah Yatim kepada Baznas itu tidak masuk dalam pengumpulan Baznas. Tapi dananya termasuk kategori dana titipan, untuk itu 100 persen dananya akan disalurkan sesuai dengan peruntukannya.
Ia mengatakan, dana dari Rumah Yatim itu akan disalurkan sesuai kebutuhan, tapi bukan berupa obat-obatan karena masih dikaji obat apa yang paling dibutuhkan di sana. Tapi yang pasti kebutuhan utama seperti sembako dan selimut pasti masih sangat dibutuhkan korban bencana di Turki.
"Tadi ada informasi, membutuhkan banyak kain kafan karena begitu banyak orang yang wafat yang baru ditemukan yang jumlahnya ribuan," ujar Kiai Noor.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Rumah Yatim, Nugroho Bejo Wismono, mengatakan, bantuan yang disalurkan ke Turki dan Suriah sudah lintas negara. Maka Rumah Yatim memilih menitipkan bantuan lewat Baznas karena sebagai lembaga yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia.
"Sudah kita yakini bahwa jalur koordinasinya lebih baik dengan pemerintah Indonesia yang ada di Turki dan pemerintah Turki itu sendiri," ujar Nugroho saat diwawancarai Republika di Kantor Baznas RI.
Ia menambahkan, tentu Rumah Yatim mengharapkan proses penyaluran bantuan untuk korban lebih cepat dan lebih efektif. Kalau bantuannya bisa digabungkan tentu itu bisa lebih besar manfaatnya bagi penerima manfaat yang tertimpa bencana.
"Jadi kita memilih menyalurkan bantuan lewat Baznas, rencananya kita akan melakukan penghimpunan terus, masyarakat bisa menyalurkan bantuan untuk Turki dan Suriah," jelas Nugroho.
Untuk diketahui, Baznas telah mengirim sejumlah relawan ke Turki. Baznas mengajak masyarakat terus menyalurkan bantuan untuk membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah di sana. Baznas menargetkan menghimpun Rp 10 miliar untuk membantu korban gempa bumi di Turki dan Suriah.