REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Umat Islam di Kabupaten Manokwari memeriahkan Karnaval harlah Satu Abad (100 Tahun) Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperingati berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Ketua Panitia Harlah NU Pengurus Cabang Manokwari Muh. Ali Mukhtar mengatakan perayaan Harlah tahun ini sangat istimewa karena NU telah berumur satu abad, sehingga perayaan dibuat dalam berbagai rangkaian kegiatan.
"Biasanya Harlah NU hanya dilaksanakan tabligh akbar, namun tahun ini dilaksanakan selama tiga hari dan melibatkan seluruh umat Islam di Manokwari khususnya di dataran Warmare, Prafi, Masni, dan Sidei," kata dia, Sabtu (28/1/2023).
Ia menjelaskan, sejumlah kegiatan yang dirangkai dalam perayaan harlah NU kali ini berupa Karnaval, Liga Santri, Pentas Seni, dan NU Bazar Expo yang melibatkan seluruh Badan Otonom (organisasi anggota) di bawah NU dan umat Islam di Manokwari.
"Acara puncak Harlah NU dilaksanakan juga hari Ini dalam tabligh akbar yang akan diisi oleh Kyai Haji Najib Muhammad pimpinan pesantren Al Madinah di lapangan Kampung Aimasi diatrik Prafi," jelas dia.
Ketua Pengurus Cabang NU Manokwari Ali Mustofa menjelaskan perayaan Harlah satu abad NU dibuat begitu meriah karena belum tentu setiap orang akan bertemu lagi dengan harlah NU satu abad kemudian.
"Kami bukan hanya ingin bersenang-senang, atau hura-hura, tetapi menjadikan momentum ini patut dikenang untuk waktu yang lama. Mudah-mudahan akan menjadi cerita kepada generasi berikutnya, hingga akhir abad kedua nanti," kata dia.
Selanjutnya, dengan melibatkan seluruh umat Islam di daerah tersebut PC NU berharap masyarakat Manokwari bisa merasakan kehadiran NU di masyarakat dan bersama-sama melaksanakan pembangunan.
"Kami berusaha semaksimal mungkin menyelenggarakan kegiatan ini untuk mendukung tema besar Harlah NU tahun ini yaitu merawat jagat membangun peradaban, saya pikir di seluruh Indonesia juga melaksanakan hal yang sama seperti kami di Manokwari,"kata Ali Mustofa.