Senin 23 Jan 2023 11:44 WIB

Muslim Turki Gelar Protes Pembakaran Alquran di Swedia

Pejabat Turki mengecam Swedia karena mengizinkan protes pembakaran Alquran.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Para pengunjuk rasa mencoba membakar foto politikus sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan di depan Konsulat Jenderal Swedia selama protes di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023. Politikus sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan diizinkan menggelar demonstrasi dan membakar mushaf Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023. Muslim Turki Gelar Protes Pembakaran Alquran di Swedia
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Para pengunjuk rasa mencoba membakar foto politikus sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan di depan Konsulat Jenderal Swedia selama protes di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023. Politikus sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan diizinkan menggelar demonstrasi dan membakar mushaf Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023. Muslim Turki Gelar Protes Pembakaran Alquran di Swedia

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kemarahan atas protes pembakaran Alquran di Swedia menghasilkan protes hari kedua di Turki. Kondisi ini seolah-olah mencerminkan ketegangan antara kedua negara.

Sekitar 250 orang berkumpul di luar Konsulat Swedia di Istanbul, tempat foto aktivis anti-Islam Denmark-Swedia Rasmus Paludan dibakar. Paludan dilaporkan membakar kitab suci umat Islam di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu (21/1/2023). Tindakan tercela itu memicu protes di Istanbul dan Ankara malam itu.

Baca Juga

Peserta aksi protes pada Ahad (22/1/2023) membawa bendera hijau yang menampilkan proklamasi iman Islam dan spanduk bertuliskan "Kami mengutuk Islamofobia yang didukung negara Swedia." Sebuah tanda di jendela Konsulat Swedia berbunyi, "Kami tidak sependapat dengan pandangan idiot yang membakar buku itu."

Protes ini seolah memperbarui kekhawatiran tentang Turki yang menahan tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO. Turki belum meratifikasi keanggotaan negara-negara Nordik dalam aliansi militer tersebut, serta mengatakan Swedia perlu mengatasi masalah keamanan Ankara.

Para pejabat Turki mengecam Swedia karena mengizinkan protes pembakaran Alquran. Meski demikian, Presiden Recep Tayyip Erdogan masih belum memberikan komentarnya selama pidato akhir pekan.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson membuat sebuah unggahan di Twitter Sabtu (21/1/2023) malam, Ia menyebut kebebasan berekspresi sangat penting untuk demokrasi, sembari menambahkan apa yang legal belum tentu sesuai.

“Membakar kitab yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan. Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini,” kata Kristersson.

Salah seorang pengunjuk rasa di Istanbul, Mustafa Demircan, mengatakan tindakan membakar Alquran tidak boleh dianggap sebagai tindakan yang dilindungi oleh hak kebebasan berekspresi. Para pengunjuk rasa juga berkumpul di luar Kedutaan Besar Swedia di Ankara untuk hari kedua. Di tenggara provinsi Sanliurfa, seorang pria mengangkat Alquran setelah sholat di masjid dan meneriakkan "Tuhan Maha Besar" dalam video yang dibagikan secara daring.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement