Bertemu dengan Islam
Pada suatu titik, Fatima jatuh sakit yang membuatnya harus dioperasi. Sakit yang cukup kritis sehingga membuatnya seakan di ambang antara hidup dan mati.
Namun ternyata ia berhasil melewati kondisi itu, sembuh dan kembali normal. Momen ini yang kemudian memantapkan hatinya untuk mencari Tuhan yang benar, setelah sempat kecewa karena pencarian yang menurutnya tidak memuaskan.
Pencarian panjang akhirnya membawa Fatima melihat Islam dan mempelajarinya. Dia mempelajari Tuhan versi Islam yang diyakini dan berdiskusi dengan pemeluk Islam. Suatu langkah yang secara mengejutkan, akhirnya membuat hati dan pikirannya puas.
"Jadi saya membaca Quran. Saya berbicara dengan sangat sedikit Muslim di sekitar saya dan hatiku hanya bisa berkata, ya, itu dia. Itulah kebenarannya. Saya tidak menemukan kontradiksi yang tidak dapat dijembatani, semuanya masuk akal. Dan saat itulah saya mulai merasakan kedamaian batin di dalam hati saya. Itu adalah kemenangan," katanya.
Namun, menjadi Muslim hanyalah langkah pertama. Dan untuk menjaga kedamaian batin itu Fatima menyebut perlu kerja terus menerus, belajar, serta kepercayaan pada Tuhan. Dia menemukan bahwa sangat penting untuk mengikuti aturan yang diberikan Allah kepada manusia, karena hanya dengan mengikuti aturan-Nya, manusia bisa merasakan kedamaian batin.
"Itu termasuk terutama sholat. Bertemu dengan Tuhan kita lima kali setiap hari. Hanya jika kita memiliki kedamaian batin di dalam hati kita, kita dapat mencoba dan keluar. Untuk menyebarkan perdamaian. Namun, kita harus melakukan ini bukan melalui khotbah yang melelahkan. Tapi dengan menjadi contoh yang baik. Dengan menghidupi Islam dalam kehidupan kita sehari-hari," ujarnya.
Menjaga Kedamaian Batin...