Sabtu 07 Jan 2023 06:35 WIB

Ikadi Sebut Qariah Disawer Kurang Hargai Kemuliaan Alquran

Kebiasaan saweran di Indonesia populer untuk penyanyi dangdut dan sejenisnya.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Qoriah disawer. Media sosial ramai dengan video seorang Qoriah Internasional Ustadzah Hj Nadia Hawasy ketika sedang membaca Alquran, disawer layaknya biduan. Ikadi Sebut Qariah Disawer Kurang Hargai Kemuliaan Alquran
Foto: Tangkapan layar
Qoriah disawer. Media sosial ramai dengan video seorang Qoriah Internasional Ustadzah Hj Nadia Hawasy ketika sedang membaca Alquran, disawer layaknya biduan. Ikadi Sebut Qariah Disawer Kurang Hargai Kemuliaan Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Kusyairi Suhail menyebut aksi sawer kepada seorang qariah saat melantunkan Alquran sebagai bentuk tindakan yang tidak menghormati Alquran. Pernyataan ini dikatakannya sebagai respons atas persitiwa yang terjadi di Banten.

"Hal ini kurang menghargai kemuliaan Alquran. Apalagi kebiasaan saweran di Indonesia populer untuk penyanyi dangdut dan yang sejenisnya," katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat malam (6/1/2023).

Baca Juga

Menurutnya, umat Muslim dianjurkan mendengarkan lantunan Alquran dengan khusyuk agar meraih rahmat-Nya sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al A'raf ayat 204. Perintah mendengarkan dan diam terhadap bacaan Alquran tersebut adalah bentuk pengagungan terhadap Alquran yang diyakini sebagai pelita, petunjuk, dan rahmat bagi umat manusia.

Jika seseorang melakukan tindakan sebaliknya, atau tidak mendengarkan dan diam, maka serupa dengan perilaku para kafir Quraisy. Hal ini karena orang-orang musyrik saat itu selalu berbuat gaduh saat Alquran sedang dibacakan atau disampaikan.

"Kegiatan saweran di tengah bacaan Alquran, dikhawatirkan itu termasuk kategori menimbulkan kegaduhan yang membuat orang-orang tidak lagi konsentrasi mendengarkan dan menyimak lantunan ayat-ayat Allah tersebut," jelasnya.

"Untuk itu, ke depan masyarakat perlu diberikan pencerahan dan pemahaman yang baik dan benar sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi. Dan ini bagian dari tugas dan tanggung jawab para dai dan ulama," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement