Rabu 04 Jan 2023 20:35 WIB

Tim Gegana Datangi Masjid Pusat Edinburgh Inggris Akibat Penemuan Barang Diduga Bom

Sebuah barang mencurigakan diduga bom ditemukan di Masjid Pusat Edinburgh Inggris

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi bendera Inggris. Sebuah barang mencurigakan diduga bom ditemukan di Masjid Pusat Edinburgh Inggris
Foto: Andi Rain/EPA-EFE
Ilustrasi bendera Inggris. Sebuah barang mencurigakan diduga bom ditemukan di Masjid Pusat Edinburgh Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH – Pakar penjinak bom dan polisi telah dipanggil ke Masjid Pusat Edinburgh, Inggris, Selasa (3/1/2023). Hal ini terjadi setelah paket mencurigakan ditemukan di dalam gedung.

Layanan darurat disiagakan atas insiden tersebut pada pukul 9.30 pagi waktu setempat. Sejak saat itu, polisi pun berjaga, mengepung daerah itu dan menutup jalan-jalan di dekatnya. Diketahui bahwa tidak ada alamat atau bisnis lokal yang telah dievakuasi.

Baca Juga

"Polisi mendapat laporan tentang barang mencurigakan yang ditemukan di dalam masjid di Potterrow, Edinburgh. Sebuah penjagaan telah dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan EOD [regu penjinak bahan peledak] hadir," kata perwakilan Polisi Skotlandia, dikutip di The National News, Rabu (4/1/2023).

Halaman Facebook masjid di hari yang sama pun memuat unggahan postingan yang mengatakan, “Masjid Pusat Edinburgh akan ditutup selama beberapa jam ke depan dan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Ini karena beberapa tas yang kami temukan di dalam gedung pagi ini."

Lebih lanjut, mereka menyebut pihak kepolisian telah diberitahu tentang keberadaan tas-tas tersebut. Setelah meninjau CCTV, mereka menyarankan agar pihak masjid mengevakuasi gedung dan menghentikan aktivitas apa pun sampai mereka memastikan isinya.

"Kami tidak tahu saat ini berapa lama prosesnya, namun kami akan mengunggah pembaruan lain segera setelah tas dilepas dan polisi telah menyimpulkan masjid sudah aman untuk dibuka kembali," lanjut mereka.  

Home Office, lembaga intelijen Inggris, laporkan sensus 2021 yang menyebutkan bahwa Muslim telah menjadi target hampir setengah dari kejahatan kebencian rasial. 

Kasus kejahatan bermotif kebencian yang menargetkan Muslim mencapai 45 persen dari total kejahatan rasial yang terjadi sepanjang tahun. 45 persen, atau sekitar 2.703 pelanggaran tersebut termasuk tindakan yang menargetkan lebih dari satu kelompok agama.

Beberapa serangan Islamofobia juga terjadi di masjid. Pada 2015 lalu masjid berusaha dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Namun, upaya itu berhasil gagal karena hujan deras mengguyuri London.

 

Sumber: thenationalnews  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement